Ceknricek.com -- "Sungguh besar keagungan Allah Swt. yang memberikan saya kekuatan untuk menjalani tugas ini. Sungguh maha baik Allah [..] Saya bisa mengucap syukur karena telah mampu meneguhkan hati untuk menunaikan tugas sampai batas akhir." (Ani Yudhoyono)
Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, istri mantan Prsiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru saja tutup usia pada hari ini, Sabtu (1/6), di usia 66 tahun usai menjalani perawatan medis akibat sakit kanker darah yang dideritanya di Rumah Sakit National University Hospital (NUH) pukul 11.50 waktu setempat.
Ani menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada usia 24 tahun di Jakarta pada tahun 1976. Kisah cinta mereka dimulai ketika SBY bertemu Ani di Balai Taruna, Magelang pada awal tahun 1973. Dari pandangan pertama inilah timbul bibit semi cinta yang akhirnya setelah 3 tahun mekar akhirnya mereka dikaruniai dua orang anak, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono.

Sumber: Istimewa
Kariernya sebagai ibu negara lebih banyak mendampingi hampir semua kegiatan suaminya sebagai presiden dan juga aktif di berbagai kegiatan organisasi. Dia tercatat sebagai Pelindung Nasional Women Internasional Club (WIC), Pelindung Utama Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Bahkan dia juga masuk pengurus Partai Demokrat, partai politik bentukan suaminya Susilo Bambang Yudhoyono.
Sepuluh tahun berperan sebagai Ibu Negara (2004-2014) bukanlah semata sejarah bagi seorang Ani, hal tersebut adalah masa yang penuh dengan gejolak emosi serta beragam perasaan yang riuh. Kegelisahan itu akhirnya ia tuangkan dalam sebuah buku 10 Tahun Perjalanan Hati, yang ditulis oleh Alberthiene Endah.
“Menjadi Ibu Negara adalah kemampuan yang tidak mudah untuk menjadi figur yang bisa tampil mewakili Indonesia di kancah dunia. Ketika masyarakat luar menatap saya, mereka sedang menatap Indonesia,” ungkap Ibu Ani dalam pengantar buku tersebut.

Buku Ibu Ani Yudhoyono. Sumber: Dok.CR
Berpindah-pindah Tempat
Perempuan yang memiliki hobi fotografi itu lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952. Ia adalah anak dari pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah. Ayahnya adalah seorang tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal. Ani adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Keluarga Besar Sarwo Edhie Baskoro. Sumber: Web Ani Yudhoyono
Ani semasa kecilnya sering berpindah-pindah tempat tinggal karena perkerjaan orang tuanya. Ayahnya sebagai tentara sering dinas keluar kota. Akibatnya, tempat sekolah Kristiani juga berpindah-pindah. Sekolah menengah pertamanya di SMP Immanuel, Medan, Sumatera Utara. Setelah itu, Kristiani melanjutkan ke SMA 24 Jakarta.
Usai menamatkan SMA, Kristiani Herrawati masuk kuliah Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta. Tapi ia tidak menyelesaikan kuliahnya karena ikut pindah bersama orang tuanya ke luar negeri yang menjadi Duta Besar Indonesia di Korea Selatan. Meski begitu, ia tidak berdiam diri, pendidikan penting baginya. Ani kemudian melanjutkan kuliahnya dan lulus sebagai sarjana Sosial Ilmu Politik dari Universitas Terbuka (UT).
Hobi Fotografi
Kesukaan Ani Yudhoyono di bidang fotografi rasa-rasanya sudah diketahui banyak orang. Sejak masih menjabat sebagai Ibu Negara Republik Indonesia, perempuan yang kerap dipanggil Memo oleh cucu-cucunya ini juga sering menenteng tripod beserta kamera bersama lensa yang panjang.
Hasil jepretannya seringkali ia posting di akun media sosial Instagramnya. Setelah tak lagi menjadi ibu negara, hobinya tetap berlanjut, berkebun, jeprat-jepret, dan bermain dengan cucu-cucunya tercinta. Ia bahkan masih sempat mengabadikan kondisi di sekitar National University Hospital, Singapura, tempatnya dirawat karena kanker darah beberapa waktu lalu.
Bagi Ani, fotografi bukan hanya sekedar hobi, melainkan sebuah pelepasan tekanan dan penyegaran pikiran saat dirinya mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika sebagai presiden ke-6 Republik Indonesia.
"Ada titik di mana saya sangat membutuhkan pelepasan rasa. Membebaskan tekanan dan menyegarakan pikiran," kata Ani dalam buku Ani Yudhoyono, 10 Tahun Perjalanan Hati.

Sumber: adenursaadah.com
Objek flora, seperti bunga, yang menjadi objek awal Ani memotret. Kesempatannya memotret dilakukan saat berjalan-jalan atau sedang pergi bersama SBY.
Perkenalan Ani dengan dunia fotografi sebenarnya bukan sejak menjadi Ibu Negara. Saat ia kecil, ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo juga gemar memotret. Beberapa kali Ani sempat mencoba membidik gambar menggunakan kamera ayahnya.
"Saya rasakan keasikan memtoret. Ada perasaan yang sulit dilukiskan ketika kita mampu menghasilkan foto yang bagus di dalam detik kita menekan tombol," kata Ani dalam buku Ani Yudhoyono, 10 Tahun Perjalanan Hati.
Perkenalannya dengan kamera makin intens ketika orang tuanya memberi kado pernikahan berupa kamera."Sejak saat itulah saya suka dengan memotret, tapi paling memotret sebatas untuk keluarga, anak," kata Ani dikutip dari liputan6.
Selama hidupnya, Ani Yudhoyono juga pernah menulis beberapa karya buku berjudul, Batikku: Pengabdi Cinta Tak Berkata (2010), My Batik Story: A Silent Labor of Love (versi Bahasa Inggris), Tenunku: Warna-warni Benang Kearifan Nusantara (2012), dan Berkebaya Ala Ani Yudhoyono (2018).