Bahkan sebelum wabah corona merebak, sudah banyak sinyalemen yang meramalkan dunia akan menghadapi krisis ekonomi-keuangan besar yang merupakan siklus 10-tahunan. 

Resesi dunia sudah di ambang pintu. Tinggal ketuk pintu, tok tok tok. Maka terjadilah. Serangan virus korona atau Covid-19 mempercepat dunia menuju kondisi buruk itu.

Ketua Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral akan merangsang ekonomi secara agresif dengan membeli sejumlah besar obligasi pemerintah. Kebijakan ini juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.

Persatuan Wartawan Indonesia menggelar kegiatan bertajuk "Smart Outlook Economic" di Ballroom Adhiyana, Wisma Antara, Jumat (31/1).

Indonesia belum menghadapi resesi, apalagi depresi. Namun demikian gejala menuju resesi semakin terlihat jelas. Bagai kapal yang datang dari seberang lautan, tiang layarnya semakin detik semakin terlihat dari pantai.

Dua raksasa asuransi negeri ini, PT Jiwasraya (Persero) dan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1913, oleng. Keduanya mengalami gagal bayar.

Di tengah sulitnya situasi perekonomian dunia akibat perang dagang Amerika-China, kegigihan para pelaku usaha industri dari dalam menggenjot aktivitas perekonomian nasional, mendapat apresiasi Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Ada pesan penting yang disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) yang dibuka Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, di Bali, Jumat (29/11).

Kabinet Indonesia Maju yang dilantik sebulan lalu mengawali kiprahnya di tengah situasi ekonomi global yang tidak ideal. Bayang-bayang resesi menggelayuti laju perekonomian dunia.

Presiden Joko Widodo kembali mewaspadai potensi kesulitan kondisi perekonomian yang mengarah ke resesi ekonomi pada tahun 2020. Hal ini diungkapkannya dalam rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (30/10).