The Fed Akan Agresif Gunakan Pelonggaran Kuantitatif untuk Perangi Resesi | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Getty Images

The Fed Akan Agresif Gunakan Pelonggaran Kuantitatif untuk Perangi Resesi

Ceknricek.com -- Ketua Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral akan merangsang ekonomi secara agresif dengan membeli sejumlah besar obligasi pemerintah. Kebijakan ini juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (quantitative easing atau QE).

"Kami akan memiliki lebih sedikit ruang untuk memangkas (suku bunga). Itu berarti jauh lebih mungkin bahwa kami harus beralih ke kebijakan yang kami gunakan dalam krisis keuangan ketika kami mencapai batas bawah," kata Powell kepada anggota parlemen di hadapan Komite Perbankan Senat, Rabu (12/2) seperti dilansir dari Marketwatch.

Kebijakan tersebut menjadi panduan ke depan, untuk menentukan apakah The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah. Jika itu terjadi, maka pembelian aset berskala besar dari efek jangka panjang akan menurunkan suku bunga lebih lama dan mendukung perekonomian.

"Saya percaya kita akan menggunakannya secara agresif jika diperlukan untuk melakukannya. Tidak perlu melakukan itu sekarang tetapi kita akan menggunakan alat-alat itu secara agresif," kata Powell.

Baca Juga: Pernyataan Gubernur The Fed Kerek Penguatan Rupiah

Ketua The Fed juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal untuk mendukung ekonomi dalam mengantisipasi resesi. Menurut analisa para ekonom, diperlukan pemotongan suku bunga sekitar lima poin persentase untuk kebijakan moneter untuk memerangi resesi ekonomi. Saat ini sendiri suku bunga acuan federal Fed saat ini berada di kisaran 1,5-1,75 persen.

"Kami mencari untuk memastikan bahwa dalam rentang suku bunga rendah ini, kami terus mengeksplorasi setiap cara yang mungkin untuk menemukan ruang kebijakan terbaik untuk dapat mendukung ekonomi," kata Powell.

The Fed menurunkan suku bunga tiga kali pada 2019 di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan perdagangan, ekonomi global yang melambat dan tekanan inflasi yang diredam. Setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter pertama pada 2020 di akhir Januari, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah dan mempertahankan sikap wait and see.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait