20 Orang Tewas dalam Penembakan di El Paso, Texas | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Slate

20 Orang Tewas dalam Penembakan di El Paso, Texas

Ceknricek.com -- Penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di El Paso, Texas, Amerika Serikat, menewaskan sedikitnya 20 orang pada Sabtu (3/8) waktu setempat. Jumlah korban dikonfirmasi oleh Gubernur Texas Greeg Abott.

Pasca penembakan, polisi telah menahan seorang pria berusia 21 tahun. Tersangka adalah penduduk kota Allen di wilayah Dallas, sekitar 650 mil (1046 km) timur dari El Paso. Dalam rekaman CCTV, tersangka disebut telah menembakkan senapan AK-47 secara acak ke kerumunan orang di dalam mal Walmart.

Foto : Istimewa

Dilansir dari New York Times, Kepala Kepolisian El Paso Greg Allen mengatakan tersangka akan dijerat dengan pasal pembunuhan. Beberapa pejabat mengidentifikasi pelaku penembakan sebagai Patrick Crusius. 

Sebelumnya, penembakan di El Paso dimulai beberapa menit menjelang pukul 11.00 pagi waktu setempat. Lokasi penembakan adalah Walmart di distrik perbelanjaan populer dekat Cielo Vista Mall. Saat penembakan, Walmart sedang didatangi banyak orang.

Foto : Istimewa

Selain menewaskan 20 orang, 18 lainnya terluka dalam penembakan. Victor Guerrero, juru bicara Pusat Medis Del Sol, mengatakan telah menerima sebelas korban luka akibat penembakan di El Paso. Dua korban stabil, dan sembilan lainnya dalam kondisi kritis.

Sementara University Medical Center of El Paso telah menerima 13 korban luka. Satu dari korban adalah balita berumur dua tahun.

"Kami mendengar suara tembakan dan melihat asap," ucap Victor Gamboa, seorang pekerja restoran cepat saji yang berada di dalam Walmart. "Saya melihat seorang pria terkapar di lantai berlumuran darah. Sepertinya dia telah meninggal. Semuanya terjadi sangat cepat," lanjut dia.

Manuel Uruchurtu, seorang pengunjung, mengaku mendengar suara tembakan saat baru saja membayar belanjaannya di kasir Walmart. Ia pun langsung melarikan diri bersama para pengunjung lainnya.

Foto : WBNS

"Saya melihat banyak orang menangis: anak-anak, orang tua, semuanya merasa sangat terkejut," kata Uruchurtu. "Saya juga melihat bayi, mungkin berusia enam hingga delapan bulan, dan dia terlihat berdarah di bagian perut," ungkapnya.

Otoritas setempat mengaku sedang menyelidiki sebuah manifesto anti-imigran, untuk menentukan apakah itu ditulis oleh pelaku penembakan atau bukan. Jika terbukti ditulis pelaku, maka penembakan massal ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan bermotif kebencian atau terorisme domestik.



Berita Terkait