47 Rekening Milik Tersangka Kasus Judol Komdigi Diblokir | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

47 Rekening Milik Tersangka Kasus Judol Komdigi Diblokir

Ceknricek.com -- Polda Metro Jaya memblokir 47 rekening milik tersangka kasus pembukaan blokir situs judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

“Kemudian penyidik juga telah mengajukan pemblokiran terhadap 47 rekening milik para tersangka dan sedang menginventarisir rekening website judi online untuk selanjutnya dilakukan pemblokiran,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary pada Jumat (8/11/24).

Kendati demikian, Ade mengatakan pihaknya terus melakukan pengembangan kasus ini dan menangkap para pelaku lain yang terlibat.

"Penyidik akan terus secara intensif melakukan pemeriksaan," tegasnya

Sejauh ini, total sudah ada 15 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka, dan 11 orang merupakan pegawai Komdigi hingga staf ahli.

"Dari 15 orang tersangka, penyidik telah menyita berbagai jenis barang bukti antara lain, 34 unit handphone, kemudian 23 unit laptop, 20 lukisan, 16 unit mobil, 16 unit monitor, 11 buah jam tangan mewah, 4 unit tablet, 4 unit bangunan, 2 unit senjata api, kemudian 1 unit motor," jelasnya.

Selain barang-barang tersebut, penyidik juga menyita logam mulia 215 gram, lalu uang tunai total Rp73 miliar, bahkan ada mata uang asing.

"Ada uang tunai sejumlah Rp73.723.488.957. dengan rincian, uang rupiahnya ada Rp35.792.110.000. Kemudian ada 2.955.779 mata uang Dollar Singapura atau senilai Rp 35.043.272.457. Kemudian, ada juga mata uang Dolar Amerika senilai 183.500 atau senilai 2,888.106.500 miliar rupiah," beber Ade.

Polda Metro Jaya sukses membongkar kasus pembukaan blokir situs web judi online dengan menangkap 15 orang tersangka. 11 orang di antaranya merupakan pegawai Kemkomdigi dan 4 warga sipil, dan 2 tambahan yang saat ini masih buron.

Modus operandi para tersangka adalah dengan menjaga 1.000 situs web judi online agar tak kena blokir, dan 4.000 situs web lainnya dilaporkan ke atasan untuk diblokir.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait