Ceknricek.com -- Pemerintah Indonesia sudah sepakat dengan produsen vaksin COVID-19 asal Inggris, Aztra Zeneca. Dalam komitmennya, pihak Aztra Zenece menyediakan 50 juta vaksin pada tahap pertama dari 100 juta yang akan dibeli Indonesia.
Menurut Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, 50 juta vaksin corona segera tersedia pada bulan November 2020.
“Sekarang sedang berangkat Menkes, Menlu dan Menteri BUMN untuk mempersiapkan 50 juta yang dipesan dan dibayar,” papar Airlangga dalam jumpa pers daring di Media Center Graha BNPB, Jakarta, Senin, (12/10/20).
Komitmen pemerintah dalam pengadaan vaksin COVID-19 terwujud dalam anggaran pembayaran uang muka sebesar Rp3,7 triliun untuk tahun 2020.
Sementara pada sisa tahun 2020, pemerintah juga menurut Airlangga akan menyediakan vaksin sebanyak 30 juta yang berasal dari empat perusahaan besar yakni Cansino, Sinovac, Aztra Zeneca dan Sinopharm.
Dalam kesempatan tersebut Menko Perekonomian ini mengungkapkan pihaknya belum berminat membeli vaksin dari Rusia, yang oleh WHO disebut cukup efektif tangkal corona. Untuk semua pengadaan vaksin dibawah koordinasi PT Bio Farma.
Sebagaimana diketahui, pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2020 terkait pengadaan vaksin COVID-19 yang diperkirakan sebanyak 160 juta vaksin yang kegiatan vaksinasinya dilakukan bertahap hingga 2022.
“Pengadaan vaksin kita harus secure (amankan) karena 215 (negara) ini mengejar vaksin sehingga kira-kira secure untuk 160 juta dosis untuk dua kali,” katanya.
Dengan kebutuhan vaksinasi sebanyak dua kali dosis, maka total kebutuhan vaksin COVID-19 mencapai 320 juta dosis. Pihaknya berharap dengan adanya vaksin, pemulihan ekonomi di Indonesia bisa berjalan sesuai rencana dan target. Indonesia, kata Airlangga, termasuk lima besar negara di dunia yang berhasil menyeimbangkan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 3,5 Juta Orang Terima Vaksin COVID-19