6 Insiden Pemadaman Listrik Terparah di Dunia | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Analisa

6 Insiden Pemadaman Listrik Terparah di Dunia

Ceknricek.com -- Jakarta nyaris gelap gulita, Minggu (4/8) malam. Listrik mati dengan variasi yang berbeda di setiap wilayah Pulau Jawa. Perusahaan Listrik Negara (PLN)  mengatakan pemadaman aliran listrik di Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek) akibat gangguan sejumlah pembangkit listrik di Jawa.

Sempat nyala, Jabodetabek kembali mengalami pemadaman bergilir, Senin (5/8). "Kami mohon maaf, sampai siang ke sore masih ada pemadaman gilir masih terjadi,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Intan.

Pemadaman yang terjadi selama dua hari ini tentu menimbulkan sejumlah masalah, khususnya pada pelayanan publik berupa gangguan transportasi, jaringan telepon, transaksi perbankan, dan kerugian lain yang berdampak pada ekonomi masyarakat.

Dirangkum ceknricek.com dari berbagai sumber, berikut pemadaman  listrik padam atau 'blackout' yang terbesar di seluruh dunia dalam beberapa waktu terakhir.

Pemadaman di Venezuela

Foto: Reuters

Pemadaman listrik di Venezuella terjadi bergilir dari 7 Maret hingga 1 Agustus 2019. Dalam kasus ini, Presiden Nicolas Maduro mengklaim ada upaya sabotase dan menyatakan kejadian ini akibat serangan senjata elektromagnetik.

Dikutip dari CNN, yang melakukan wawancara dengan WNI di Venezuela, sejumlah pemilik gerai, terutama makanan sempat, cemas jika hal ini terjadi terus menerus bisa merusak peralatan elektronik mereka. Imbasnya kualitas bahan-bahan yang mereka simpan bisa menurun dan mereka harus merogoh kocek lagi untuk perbaikan jika peralatan mereka rusak.

Maduro selalu memberikan alasan sabotase jika terjadi pemadaman listrik, tetapi tidak pernah memberikan bukti. Sedangkan menurut kelompok oposisi pimpinan Juan Guaido hal itu menunjukkan pemerintah gagal menjamin kebutuhan warga karena maraknya korupsi.

Pemadaman di Argentina

Foto: EPA

Pemadaman listrik di Argentina, Paraguay, dan Uruguay pada 16 Juni 2019. Setidaknya 48 juta masyarakat terdampak akibat pemadaman listrik. Insiden ini diduga karena kegagalan menghubungkan jaringan listrik antar-negara yang tidak dapat dijelaskan. 

Otoritas berwenang bekerja keras untuk memulihkan jaringan listrik ini tetap hingga siang hari baru menjangkau setengah juta warga di Argentina.

Pemadaman ini terjadi ketika para pemilih sedang memberikan suara dalam pemilihan gubernur di Argentina, sehingga mereka terpaksa menggunakan cahaya telfon seluler untuk memilih. 

Pemadaman di Pakistan

Foto: VOA

Pemadaman listrik di Pakistan pada 26 Januari 2015 yang berdampak pada sekitar 140 juta jiwa. Disinyalir pemadaman dilakukan akibat saluran transmisi listrik utama di negera itu yang dirusak oleh serangan pemberontak, memperparah krisis energi yang melumpuhkan negara itu.

Kegagalan dalam pengelolaan energi, salah satu yang terburuk Pakistan, menyebabkan aliran listrik putus di kota-kota besar di seluruh negeri, termasuk ibu kota Islamabad.

Pemadaman di Bangladesh

Foto: Antara

Pemadaman listrik di Bangladesh pada 1 November 2014 dan berdampak pada 150 juta penduduk. Pemadaman listrik berskala luas melanda Bangladesh karena pasokan daya listrik dari India terhenti akibat kerusakan jaringan listrik.

Bangladesh mulai mengimpor listrik dari India sejak Oktober 2013 lalu melalui saluran transmisi 400 kilovolt. Jaringan listrik ini membentang dari wilayah Baharampur di negara bagian Benggala Barat ke kota Bheramara, di wilayah badat daya Bangladesh.

Pemadaman di India

Foto: VOA

Dari segi jumlah korban, "blackout"  listrik padam total terjadi di India pada 30-31 Juli 2012 menjadi yang terburuk sejauh ini dalam sejarah. Sekitar 670 juta orang, yang merupakan sekitar 9 persen dari populasi dunia, turut terdampak akibat listrik padam tersebut.

Padamnya listrik berskala raksasa tersebut juga menyebabkan jaringan transportasi terhenti dengan ratusan perjalanan kereta terlantar dan pasukan air terputus. Banyak lampu pengatur lalu lintas padam dan membuat kemacetan mengular di mana-mana. Di negara bagian Benggala Barat.

Sementara itu, sekitar 200 penambang terjebak di tiga poros batu bara yang memiliki kedalaman 700 meter (3.000 kaki) karena kereta angkutnya mati, kendati akhirnya berhasil diselamatkan. 

Pemadaman di Indonesia

Foto: Idws

Pemadaman listrik terparah di Indonesia terjadi pada 18 Agustus 2005 yang listriknya mati total selama tiga jam. Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Mati listrik ini terjadi akibat kerusakan di jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali.

Mati listrik ini merupakan mati listrik terbesar dalam sejarah dalam jumlah orang yang terpengaruh. PLN memperkirakan sekitar 3,2 juta pelanggan yang terkena pemadaman total, terutama di daerah Jakarta dan Banten.

Sebanyak 42 perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dibatalkan, dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Diperkirakan hal ini menyebabkan kerugian yang mencapai Rp200 juta.



Berita Terkait