Ceknricek.com - Kain yang semula difungsikan sebagai penutup badan kini menjadi salah satu bagian penting dari gaya hidup seseorang. Apalagi wastra nusantara, kain yang memiliki makna dan filosofi. Wastra pada umumnya digunakan pada kesempatan-kesempatan tertentu atau kegiatan penting, khususnya dipakai untuk upacara adat.
Dalam Festival Wastra Nusantara di Museum Kepresidenan Republik Indonesia-Balai Kirti, Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (8/4) hingga Minggu (14/4), dihadirkan ratusan kain Indonesia yang memiliki cerita dan makna mendalam bagi si pemakainya. Di antaranya kain wastra yang pernah digunakan oleh ibu-ibu negara.
Berikut kain-kain wastra dari Fatmawati Soekarno hingga Ani Yudhoyono.
Fatmawati Soekarno
Fatmawati Soekarno salah satu sosok yang selalu mengenakan kain wastra nusantara dalam kesehariannya. Dari busana kebaya, sarung batik, hingga kain songket.
“Di sini kain milik ibu Fatmawati Soekarno yang paling tua, usianya sudah lebih seratus tahun. Kain ini asli bukan tiruan, kita dapat dari adiknya Ibu Fatmawati yang dihadiahkan oleh Ibu Fatmawati ketika beliau menikah,” kata Kepala Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Amurwani Dwi Lestriningsi kepada ceknricek.com, Senin (8/4).

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Tien Soeharto
Koleksi milik Tien Soeharto terdiri dari tiga perangkat busana; kebaya brukat motif parang baris warna biru, kebaya putih sutra motif bunga dan blazer sutra batik tulis.
“Masing-masing busana digunakan Ibu Tien saat acara-acara penting saat mendampingi Bapak Soeharto,” ucap Amur.

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Ainun Habibie
Kain wastra milik istri BJ Habibie ini terdiri dari beragam kain batik yang masing-masing memiliki karakteristik motif warna yang unik. Salah satunya batik Lereng dengan perpaduan warna hitam, cokelat, dan kuning.
“Ibu Ainun punya kain lereng yang hanya boleh dipakai oleh lapisan masyarakat atas saja,” kata Amur.

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid
Koleksi wastra Sinta Nuriyah terdiri dari dua pasang kebaya dan beberapa kain batik. Kebaya berwarna kuning motif kupu-kupu yang dipasangkan bersama selendang dan kain batik. Ada juga kebaya warna putih dan selendang yang dipasangkan dengan sarung tenun warna biru.
“Kain itu juga ada maknanya saat beliau mendampingi Bapak Gus Dur untuk menerima penghargaan-penghargaan di luar negeri,” jelas Amur.

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Megawati Soekarno Putri
Kain wastra milik Presiden kelima Megawati Soekarno Putri berupa tenun Toraja yang panjang masing-masing enam meter, memiliki corak yang berbeda dari tenun lainnya. Dan lebih uniknya lagi, kain ini tidak boleh dipisahkan.
“Karena kain ini mempunyai makna dan simbol, yaitu kain raja dan ratu. Jadi harus disandingkan terus tidak boleh dipisahkan satu sama lain,” ujarnya.

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Ani Yudhoyono
Koleksi Ani Yudhoyono berupa kebaya dan kain yang merupakan perpaduan baju kebaya dengan berbagai hiasan, seperti brokat dan bordir dengan sarung dan selendang kain batik maupun songket dalam padu padan yang elegan dan indah.
“Ada kain batik secara khusus dipilih oleh Obama, ada suratnya juga, untuk keluarga Bapak SBY saat kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia tahun 2010,” ucap Amur.

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com