Ceknricek -- Evakuasi, pencarian, dan penyelamatan tujuh korban longsor di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan dinyatakan selesai dan ditutup. Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat telah berhasil menemukan semua korban. Dari 7 korban yang tertimbun longsor, 5 orang meninggal dunia dan 2 orang dalam kondisi luka-luka. Jenazah telah diserahkan pada pihak keluarga.
Kejadian longsor terjadi di pendulangan intan tradisional di Desa Sei Pumpung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (8/4), pukul 14.48 WITA. Longsor disebabkan kondisi tanah yang labil dengan material tanah bercampur pasir dan kerikil basah akibat hujan yang turun sejak pagi hari.
"Saat kejadian ada tujuh pendulang yang sedang mencari intan, yang dilakukan secara rutin karena mata pencaharian mereka adalah pendulang intan. Dua orang ada di atas sedangkan 5 orang berada di bawah. Tiba-tiba terjadi longsor yang menimbun mereka. Dua orang berhasil diselamatkan bernama Ardi dan Ipul karena berada di bagian atas. Sedangkan lima orang yang berada di bagian bawah meninggal karena tertimbun material longsor di kedalaman sekitar 15 meter," kata Sutopo Purwo Nugroho selaku Kapusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui pesan singkat, Selasa (9/4).
Semua korban adalah warga Kecamatan Cempaka atau warga sekitar lokasi tambang. Evakuasi korban dapat dilakukan secara cepat, sejak kejadian hingga Selasa (9/4) pukul 04.30 WITA. Pencarian dilakukan secara manual karena alat berat tidak dapat dibawa ke lokasi dengan medan yang tidak memungkinan. Hujan dan angin kencang juga menjadi kendala yang menghambat proses evakuasi korban.
Longsor di area pendulangan intan tradisional di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, bukan hal yang baru, hingga kerap memakan korban. Tingginya risiko longsor di area pendulangan intan ini disebabkan cara menambang intan.
"Tentu ini perlu segera diatasi agar tidak terjadi longsor dan korban lagi. Pemerintah Kota Banjarbaru harus mengkaji dan melakukan langkah-langkah mitigasi, termasuk di dalamnya kebijakan pembangunan di daerah ini. Pemkot Banjarbaru merencanakan menjadikan kawasan Pumpung Cempaka sebagai lokasi wisata, namun kendalanya lahan tersebut adalah milik masyarakat dan belum bisa dibebaskan," ungkap Sutopo.