Acara Batik for the World: dr. Ayu Widyaningrum Kenalkan Batik Sasirangan | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Acara Batik for the World: dr. Ayu Widyaningrum Kenalkan Batik Sasirangan

Ceknricek.com--Kecintaan dr Ayu Widyaningrum pada daerah tempat tinggalnya, Kalimantan Selatan sudah tidak diragukan lagi. Setelah kemarin tampil foto di Menara Eiffel menggunakan tenun asal Kalimantan.  Kali ini di acara Batik for The World yang diadakan di Restoran Tugu, Kota Tua, Jakarta, Selasa (25/2/24), dr  Ayu tampil memukau menggunakan one set, blazer berpadu celana.

Terlihat istimewa karena blazer yang digunakannya bukan blazer biasa, tapi blazer yang dipadukan dengan Batik Sasirangan asal Kalimantan Selatan dengan  kerah setali cutting lebar dengan hiasan payet di bagian depan.

Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang diwariskan secara turun temurun sejak abad XII, saat Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa.

Penampilan dr Ayu yang istimewa ini tak pelak menarik perhatian tamu-tamu high society yang datang, tak terkecuali para duta besar yang hadir di malam itu.Dengan penuh antusias dr Ayu menerangkan tentang Batik Sasirangan yang dipakainya malam saat itu pada tamu-tamu istimewa ini.

Maki Katsuno Hayashikawa

“Begitu mendapatkan undangan ini, saya langsung terpikir untuk menggunakan baju dengan bahan dari Kain Sasirangan, karena saya suka dengan motif-motifnya. Dan baju ini memang saya persiapkan khusus buat acara malam ini,” ujar dr. Ayu penuh bangga.

“Ketika ada yang bertanya tentang baju yang saya pakai, tentu dengan sangat antusias saya menerangkannya. Saya bisa mengenalkan tentang indahnya  Kalsel lewat Batik Sasirangan ini," imbuh dr Ayu.

Salah satu tamu undangan yang terlihat antusias menanyakan busana yang dipakainya, Maki Katsuno Hayashikawa, Director of The UNESCO  Regional Office in Jakarta and Unesco Representative for Indonesia. Dia juga perwakilan UNESCO di Brunei Darussalam, Malaysia, Philippina dan Timor Leste.

Acara Batik for the World sendiri merupakan  upaya melestarikan dan mengangkat batik sebagai warisan budaya Indonesia ke panggung internasional. Acara ini bukan sekedar perayaan kain tradisional, tetapi juga sebuah gerakan untuk mengukuhkan posisi batik sebagai simbol kemewahan dan prestise di kalangan high society, baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam acara yang dihadiri oleh high society berbagai kalangan ini, juga digelar launching Majalah Noblesse Indonesia dengan cover perdananya, dr Ayu Widyaningrum.Noblesse Indonesia sendiri hadir di beberapa negara diantaranya, Korea Selatan.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait