Ceknricek.com -- Pemerintah Afghanistan mengatakan telah menemukan kasus virus korona pertama di negara tersebut saat laporan kasus COVID-19 di luar China meningkat dengan cukup pesat pada Senin (24/2).
Menteri Kesehatan Ferozuddin Feroz mengatakan saat konferensi pers di Kabul bahwa satu dari tiga dugaan kasus COVID-19 terkonfirmasi di Provinsi Barat Herat.
"Saya mengimbau masyarakat agar tetap di rumah dan membatasi pergerakan mereka," kata Ferozuddin, merujuk pada warga di kawasan perbatasan.
Melansir Antara mengutip Reuters, pihaknya mengumumkan saat ini status darurat telah diberlakukan di provinsi tersebut.
Dia juga mengungkap provinsi yang berbatasan dengan Iran itu sekaligus menjadi tempat di mana terdapat puluhan kasus terkonfirmasi dan delapan orang meninggal akibat COVID-19.
Ferozuddin menyebut jumlah itu merupakan total kematian tertinggi di luar China, tempat wabah pertama kali muncul.
Baca juga: Deteksi Virus Korona, Rusia Gunakan Teknologi Pengenal Wajah
“Tiga pasien terduga (korona-red) di Herat baru saja kembali dari Iran, kata Dr Sayed Attaullah Sayedzai, kepala departemen pengawasan penyakit di Kementerian Kesehatan pada Minggu, (23/2).
Menyusul dugaan kasus serta kabar penyebaran virus di Iran, otoritas Afghanistan telah menunda seluruh mobilitas darat maupun udara dengan tujuan Iran selama akhir pekan.
Negara lainnya, termasuk Turki dan Pakistan juga memberlakukan pembatasan perjalanan tujuan Iran.
Lonjakan infeksi di luar China menimbulkan ketakutan pandemik global, sehingga memicu penurunan tajam dalam pasar ekuitas lantaran para investor lebih memilih produk yang lebih aman seperti emas.
Virus korona telah menginfeksi hampir 77.000 orang dan menyebabkan lebih dari 2.500 orang meninggal di China, terutama di Wuhan.
Di luar daratan China wabah tersebut menjangkit ke sekitar 28 negara dan wilayah lainnya, dengan jumlah korban jiwa mencapai puluhan, menurut perhitungan.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar
