"Yang saya banggakan Mas Bambang Soesatyo. Terima kasih Mas Bambang Soesatyo membuka Munas menjadi adem, tenang," kata Airlangga dalam pidato di pembukaan Munas X Golkar di Jakarta.
Airlangga juga mengapresiasi kehadiran Presiden dalam Munas X Golkar di tengah kesibukannya sebagai kepala negara.
Dia lalu bercerita bahwa ini pertama kalinya Golkar menghelat Munas di kawasan Mega Kuningan, hingga mengingatkan kepada seluruh kader untuk senantiasa menjadi ujung tombak partai beringin.
Namun di penghujung pidatonya dia kembali memuji Bamsoet.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
Airlangga menegaskan Partai Golkar sudah berjanji apapun yang terjadi, Golkar tidak boleh terpecah lagi. Golkar ingin menjadikan Munas momentum besar mempersatukan dan membesarkan partai, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Airlangga Hartanto Berpeluang Menang Aklamasi
"Dalam konteks itu kepada Ketua MPR salah satu kader terbaik, saya mengapresiasi setinggi-tingginya sore ini kami telah bertemu dan beliau menarik diri dari bursa ketua umum," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, Bamsoet dengan tegas menyatakan setia dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan lain.
"Saya apresiasi keputusan tersebut, contoh konkret kedewasaan Golkar. Itu pula yang menjadi cerminan demokrasi. Kita sama-sama akan mengembangkan Partai Golkar," jelas dia.
Bamsoet Legawa
Sementara itu, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku legawa dengan keputusannya mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024.
Foto: Ashar/Ceknricek.com
"Berat bagi saya untuk ngambil. Tetapi, demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar, saya ambil keputusan pahit ini," kata Bamsoet, Selasa (3/12).
Baca Juga: Mundur Dari Caketum Golkar, Bamsoet Sampaikan Terima Kasih pada Para Pendukungnya
Bamsoet menyebutkan setidaknya ada empat faktor yang mendasari keputusannya untuk mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar.
Pertama, mencermati perkembangan situasi Partai Golkar menjelang musyawarah nasional (munas) yang semakin memanas dan jika dipaksakan berpotensi mengakibatkan perpecahan.
Kedua, perlunya situasi politik yang kondusif untuk menjaga situasi nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dari berbagai ancaman global.
"Ketiga, nasihat dari para senior, termasuk Pak Yapto (Ketua Umum Pemuda Pancasila), Pak Pontjo (Ketua Umum FKPPI), dan Pak Bobby (Plt Ketua Umum Soksi)," ungkapnya.
Keempat, adanya semangat rekonsilasi yang telah disepakati bersama antara tim Bamsoet dan Airlangga Hartarto sehingga tercipta suasana teduh dalam munas.
"Inilah pengorbanan saya untuk menjaga keutuhan kita, dan menjaga komitmen Partai Golkar terhadap negara terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin," ucap Bamsoet.
"Mulai hari ini, tidak ada lagi kubu pro-Bamsoet, kubu pro-AH (Airlangga Hartarto). Yang ada pro-Golkar, kubu pro-Indonesia Maju," tambah Bamsoet menegaskan.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.