Ceknricek.com -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI ) melarang penggunaan masker scuba dan buff saat menaiki KRL. Pihak KCI beralasan masker scuba dan buff hanya 5 persen efektif mencegah virus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan soal masker scuba tidak cocok dalam pencegahan Covid-19. Dia menyebut, masker kain yang bagus adalar yang terbuat dari katun.
“Masker kain yang bagus adalar yang berbahan katun dan berlapis 3 karena kemampuannya dalam memfiltrasi partikel virus Covid-19”, kata Wiku dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan fungsi utama masker adalah mencegeh penularan saat beraktivitas di luar ruangan, terlebih di masa pandemi. Dia pun menyarankan menggunakan jenis masker bedah.
Baca juga: Cegah Covid-19, Ilmuwan Perancis Kembangkan Robot Pendeteksi Masker
“Masker bedah ini biasanya digunakan untuk terutama orang-orang yang sedang sakit atau memiliki gejala dan juga bisa menggunakan masker kain untuk masyarakat yang sehat," tambah Wiku.
Sementara itu menurutnya, masker tipe scuba atau buff hanya memiliki satu lapis. Lapisan tersebut pun tipis. Hal itu dinilai tidak optimal dalam mencegah virus.
"Masker scuba atau buff ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus tidak bisa menyaring lebih besar maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," kata Wiku.
Selain itu, kata Wiku, masker scuba sering mudah untuk ditarik ke bawah di dagu. Tindakan itu membuat fungsi masker menjadi tidak ada dalam mencegah virus. Oleh karena itu Wiku mengajak semua pihak mengenakan masker dengan benar.
"Maka, gunakanlah masker dengan cara yang tepat, untuk bisa melindungi dan menutup area batang hidung sampai dengan mulut, dagu serta rapat di pipi," tandas Wiku.
Di si si lain PT KCI juga menyebutkan tingkat kefektifitasan jenis-jenis masker dalam mengurangi paparan virus. Menurut PT KCI masker N95 efektif 95 persen mencegah penularan virus.
Kemudian masker bedah 80-95 persen, disusul masker FFP1 dengan tingkat keefektifitasan 80-95 persen, dan terakhir masker tiga lapis, 50-70 persen.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.