Apakah Virus Corona Bisa Menular Lewat Makanan? | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Apakah Virus Corona Bisa Menular Lewat Makanan?

Ceknricek.com--Anda mungkin sudah tahu bahwa virus corona bisa menular melalui droplet atau percikan dari seorang yang terinfeksi bila sedang bersin atau batuk. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya juga menjelaskan, percikan atau tetesan ini dapat bertahan selama beberapa waktu di permukaan. Maka dari itu, jika Anda sedang berada di area umum, ada baiknya tidak menyentuh bagian mata, hidung, ataupun mulut karena bisa saja ini menjadi titik masuknya virus tersebut ke tubuh Anda.

Kemudian, yang banyak jadi pertanyaan adalah bagaimana dengan makanan? Apakah virus corona bisa menular lewat makanan?

Misalnya saja, Anda memesan makanan lewat aplikasi online dari sebuah restoran. Anda tentu tidak tahu apakah orang yang membuat makanan itu atau orang-orang yang bekerja di dalam restoran terpapar virus corona atau tidak?

Dikutip dari Live Science, Benjamin Chapman, Profesor dan Spesialis Keamanan Pangan di North Carolina State University, Amerika Serikat menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah tentang virus corona dapat menular lewat makanan atau kemasan makanan.

Chapman menegaskan bahwa ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang COVID-19. Maka, perlu ditinjau lebih jauh apakah makanan memiliki risiko menyebarkan virus kepada manusia atau tidak.

"Pemahaman kami tentang penyebaran penyakit ini dan risiko yang ditimbulkan oleh makanan dapat berubah ketika ada banyak informasi yang tersedia," ujarnya.

Tetapi sejauh ini, masih kata Chapman, virus corona sepertinya hanya bisa tertular dari kontak dekat dengan orang lain yang terinfeksi corona. Apalagi, jika seseorang tersebut sedang batuk atau bersin. Sehingga percikan tersebut bisa saja tersebar ke lingkungan sekitarnya.

Lalu, mengapa makanan berisiko rendah menularkan virus corona?

Chapman kembali menuturkan, ada beberapa faktor yang membuat penularan SARS-CoV-2 melalui makanan lebih kecil kemungkinannya. Pertama, karena sebuah tempat makan sudah menerapkan langkah-langkah keamanan pangan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa hinggap di makanan tersebut. Di antaranya sering mencuci tangan, membersihkan permukaan dan peralatan yang digunakan, serta memasak makanan pada suhu yang tepat, sehingga dapat mengurangi penularan partikel virus melalui makanan.

Selain itu, faktor biologi virus juga dapat mempengaruhinya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa virus corona memang dapat bertahan di permukaan tertentu selama beberapa jam hingga beberapa hari. Namun, corona tidak seperti bakteri yang bisa tumbuh menjadi banyak. Virus tidak dapat tumbuh dalam makanan sehingga jumlah virus dalam makanan akan diperkirakan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

"Secara teori, jenis virus ini seharusnya tidak bertahan dengan baik di perut," ucapnya Chapman.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait