Ceknricek.com -- Pejabat kesehatan Amerika Serikat melaporkan kasus virus korona terkonfirmasi ke-15 di AS pada Kamis (13/2) saat Gedung Putih mengkritik kurangnya keterbukaan serta respons terhadap wabah tersebut dari pihak China.
Kasus AS terbaru itu berasal dari seorang pasien warga AS yang turut dievakuasi dari Wuhan di China, yang menjadi pusat wabah virus korona. Korban berada di area karantina federal di Pangkalan Angkatan Udara Lackland di San Antonio, Texas.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan kasus ini merupakan evakuasi ketiga sekaligus yang pertama terbukti positif di Lackland. CDC tak menampik kemungkinan ada kasus lain dari mereka yang baru saja kembali dari China.
Pemerintah membawa pulang sekitar 800 orang dari Provinsi Hubei dan banyak di antaranya merupakan pegawai pemerintah beserta keluarga mereka. Mereka kini menjalani karantina selama 14 hari di pangkalan militer AS.
"Pasien itu kini diisolasi dan menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan terdekat," kata CDC seperti dilansir Reuters. Texas kini menjadi negara bagian ke-7 yang melaporkan kasus korona.
Baca Juga: Cegah Korona, Pelindo II Periksa Kapal China Sebelum Berlabuh di Indonesia
Virus yang menyebar cepat itu telah menelan 1.370 korban dan menginfeksi sekitar 60.000 orang lainnya, hampir seluruhnya di China, sehingga menghambat ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Kami sedikit kecewa atas kurangnya keterbukaan dari pihak China, angka ini naik turun, mengejutkan," kata Larry Kudlow, penasihat ekonomi pemerintahan Trump kepada awak media di Gedung Putih.
Walau begitu, Kudlow mengaku secara keseluruhan hubungan AS dan China masih baik. Presiden AS Donald Trump sebelumnya memuji upaya mitranya China dalam memerangi virus korona.
"Presiden Xi secara tangguh memimpin apa yang akan menjadi operasi sukses," kata Trump.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
