Ceknricek.com -- Liverpool berhasil memenangi Derby Merseyside dalam babak ketiga Piala FA 2019/2020 kontra saudara tuanya, Everton, Minggu (5/1). Kemenangan ini sekaligus mengakhiri superioritas manajer Everton, Carlo Ancelotti atas Liverpool besutan Juergen Klopp di musim 2019/2020.
Di paruh musim sebelumnya, Ancelotti yang masih menangani klub Italia, Napoli berhasil dua kali membuat Liverpool gigit jari di fase grup Liga Champions 2019/2020. Bermain di San Paolo, markas Napoli The Reds takluk 0-2.
Begitu pula ketika bermain di Anfield, kandang Liverpool. Mohamed Salah dkk hanya bisa bermain 1-1. Namun tuah Ancelotti itu tak terwujud bersama Everton. Mantan manajer Chelsea itu akhirnya gagal membawa Everton meraih kemenangan perdana di Anfield sejak 1999.
Baca Juga: Prestasi Terlupakan Carlo Ancelotti di Tahun 2019
Dalam laga di Anfield semalam, Klopp lebih banyak menurunkan skuat mudanya. Der trainer asal Jerman itu juga memberikan kesempatan kepada rekrutan anyar asal Jepang, Takumi Minamino menjalani debutnya berseragam Liverpool. Selanjutnya, Klopp juga memainkan tiga pemain belasan tahun Harvey Elliott, Neco Williams dan Curtis Jones dalam jajaran Starting XI.
Sebaliknya, Ancelotti justru memainkan 9 dari 11 pemain yang turut menjadi starter kala The Toffees kalah dari Everton di laga pembuka tahun 2020. Perbedaan dilakukan dengan menempatkan Gylfi Sigurdsson, sementara Theo Walcott ditempatkan di lini depan.
Sumber: AFP
Pertandingan baru berjalan 9 menit, wakil kapten Liverpool yang di pertandingan ini menjadi kapten, James Milner harus ditarik karena cedera dan digantikan oleh pemain muda lainnya Yassine Larouci. Meski berisi pemain-pemain muda, The Kop sukses menguasai bola sepanjang babak pertama.
Setelah tak ada gol di babak pertama, Liverpool menaikkan intensitas serangan di babak kedua. Klopp lalu memasukkan Alex Oxlade-Chamberlain menggantikan Minamino di menit 70.
Semenit berselang, gol yang dinanti publik Anfield akhirnya tiba setelah pemain berusia 18 tahun, Curtis Jones melakukan kerja sama satu dua sentuhan dengan Divock Origi. Tanpa ampun, pemain binaan akademi Liverpool itu melepaskan tembakan melengkung yang bersarang ke sudut tiang jauh gawang Everton yang dikawal kiper timnas Inggris, Jordan Pickford.
Sumber: AFP
Tak ada gol lainnya hingga peluit panjang dibunyikan wasit. Liverpool pun berhak lolos ke-32 besar. Sementara Everton harus mengubur impiannya memenangi trofi tertua di dunia itu sejak terakhir memenanginya di musim 1994/1995.
Usai laga, Juergen Klopp mengaku bangga dengan para pemain lapis kedua Liverpool, khususnya para remaja.
Sumber: AFP
“Saya melihat performa luar biasa dari tim yang tidak terlalu berpengalaman. Banyak pemain melakukan debutan di level ini, di depan pendukung yang luar biasa dan lawan yang tangguh. Ini luar biasa, saya menyukainya, setiap detik dari laga ini,” kata Klopp seperti dilansir BBC Sport.
“Jika Anda ingin menjadi pemain Liverpool, Anda harus menghargai setiap prinsip dari klub ini. Kami tidak selalu memainkan sepak bola terbaik di dunia, tetapi kami bisa bertarung lebih dari orang lain. Selama kami bertahan pada prinsip, kami akan menjadi lawan sulit bagi siapapun,” tambah mantan manajer Borussia Dortmund itu.
Susunan pemain:
Liverpool (4-3-3): Adrian; Neco Williams, Nathaniel Phillips, Joe Gomez, James Milner (Yasser Larouci 9’); Adam Lallana, Pedro Chirivella, Curtis Jones; Harvey Elliott (Rhian Brewster 79’), Takumi Minamino (Alex Oxlade-Chamberlain 70’), Divock Origi
Everton (3-4-2-1): Jordan Pickford; Seamus Coleman (Moise Kean 63’), Yerry Mina, Mason Holgate; Djibril Sidibe, Morgan Schneiderlin, Gylfi Sigurdsson (Fabian Delph 63’), Lucas Digne; Theo Walcott (Bernard 79’), Richarlison; Dominic Calvert-Lewin
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.