Bahaya Tidur Malam Dengan Lampu Menyala | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: thefertilechickonline.com

Bahaya Tidur Malam Dengan Lampu Menyala

Ceknricek.com - Tubuh sangat membutuhkan istirahat dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh adalah tidur di malam hari. Tidur secara teratur di malam hari memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan.

Setiap orang punya berbagai macam kebiasaan terkait tidur malam, ada yang sambil mendengarkan musik/radio, ada pula yang menyalakan televisi agar tidak merasa sepi. Ada orang yang bisa tidur dengan keadaan gelap gulita, tetapi ada pula yang tidak bisa tidur dalam kondisi tanpa cahaya.

Tidur dalam keadaan lampu menyala ternyata memiliki dampak buruk untuk kesehatan. Dilansir dari Womansday, berikut beberapa risiko kesehatan yang harus dihadapi karena menyalakan lampu saat tidur.


1. Meningkatkan risiko kanker

Kanker tentu menjadi sebuah penyakit yang ditakuti semua orang. Massachussetts Institute of Technology dalam salah satu risetnya mengungkap bahwa cahaya mempengaruhi “jam tubuh” seseorang. Tubuh mengenali waktu melalui cahaya yang terpapar pada manusia. Waktu bagi tubuh terkait dengan proses fungsi sel dan metabolisme.

Gen yang bertugas mengenal waktu dalam tubuh memiliki kemampuan untuk menekan sel tumor. Cahaya yang terlalu terang di malam hari saat tidur, akan membingungkan pengenalan waktu dalam tubuh. Akibatnya, proses penekanan tumor semakin sedikit dan berpotensi memperburuk tumor.

Bagi wanita, tidur dalam kondisi cahaya yang terang mengakibatkan tubuh kekurangan hormon melatonin. Hormon tersebut bertugas untuk menekan sel kanker, termasuk kanker payudara yang mengancam setiap wanita. Hormon melatonin banyak diproduksi malam hari dan akan lebih sedikit diproduksi ketika mata mendeteksi cahaya.


2. Obesitas

Berdasarkan studi Jurnal Epidemiologi Amerika, peneliti Universitas Oxford menemukan keterkaitan antara obesitas dengan kebiasaan tidur dengan lampu menyala. Peneliti menemukan wanita yang tidur dengan lampu menyala memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dibanding yang mematikan lampu. Cahaya lampu yang menyala saat tidur akan mengganggu metabolisme dan pola makan. Masalah tersebut kemudian akan berpengaruh terhadap IMT dan ukuran pinggang.


3. Depresi

Journal of Affective Disorders yang dipublikasi pada 2013 mengungkap bahwa orang depresi cenderung lebih sering memiliki cahaya terang di malam hari. Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa cahaya berpengaruh pada produksi melatonin. Hormon tersebut juga berpengaruh terhadap suasana hati yang sangat erat kaitannya dengan depresi. Kualitas tidur yang tidak baik karena banyaknya cahaya saat tidur juga berkaitan dengan tingkat depresi.


4. Kesuburan wanita

Berdasarkan studi Epidemiology, wanita yang bekerja pada shift malam hari cenderung memiliki masalah dalam siklus menstruasi. Riset yang melibatkan lebih dari 71ribu orang wanita menyimpulkan semakin lama bekerja pada shift malam akan membuat siklus menstruasi semakin tidak teratur. Peneliti juga menyimpulkan bahwa paparan cahaya, siklus tidur-bangun yang tidak teratur memiliki pengaruh pada tingkat kesuburan wanita.

5. Diabetes tipe 2

Berdasarkan studi April 2014 pada jurnal Chronobiology International, peneliti menemukan bahwa penderita diabetes mendapat lebih banyak paparan cahaya 4 jam sebelum tidur. Bertambahnya intensitas cahaya pada malam hari seiring dengan peningkatan kadar gula dalam darah Gangguan melatonin akan mengacaukan napsu makan dan tingkat glukosa dalam darah.


6. Insomnia

Insomnia merupakan gejala kelainan berupa kesulitan untuk tidur. Produksi melatonin yang menurun karena cahaya saat tidur membuat rasa kantuk berkurang. Hal tersebut akan membuat Anda kesulitan untuk tidur, bahkan di saat tubuh Anda benar-benar membutuhkan tidur.



Berita Terkait