Ceknricek.com--Laki laki 24 tahun ini bisa dibilang pendatang baru di industri kreatif Indonesia. Namun lewat perusahaan yang dibentuknya, Hyphenation Entertainment, Muhammad Saddam Zulfikar bertekad ingin eksis sebagai promotor musik sukses. Sebagai langkah awal, Saddam bakal menggelar Titik Kumpul Fest, yang akan dihelat di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, 27 dan 28 April 2024.
Sejumlah musisi dan grup musik terkenal pun bakal ikut meramaikan. Sebut saja seperti D'masiv, Rosa, Project pop, The Changcuters, Biru Baru, Feel Koplo x Kuburan, Fadil Jaidi, Aidil Saputra, Riri Moeya, Nadhif Basalamah, Nadin Amizah dan Opick.
Sementara di hari kedua, 28 April 2024, bakal tampil Glenn Fredly live by the Bakuucakar ft Trio lestari, Mahalini, Maliq & D'essentials x Rahmania Astrini parade hujan, After Norway, Barasuara, dan Feby Putri. Sementara untuk closing ceremony oleh Jakarta Movin Rafi Sudirman, Reality Club dan Skastra.
Caption
Saat ditemui di kawasan GBK, Rabu 24 April 2024, jebolan S2 dari sebuah universitas di Australia ini mengungkap banyak hal soal rencana pertunjukan musik yang bakal diadakannya. Menurut Saddam, pihaknya menjual 10 ribu tiket tiap kali pertunjukan dan sudah terjual sekitar 70 persen.
Terinspirasi Tulisan di Mal
Anak dari Muhammad Said Didu eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memang sudah tertarik dengan industri kreatif sejak mengambil S2 di Australia. Kala itu, bersama teman temannya mahasiswa asal Indonesia, ia mengundang penyanyi Indonesia untuk tampil di Australia.
Setelah lulus, Saddam membuat perusahaan dan sejak 8 bulan lalu ia menggodok event perdananya; Titik Kumpul Fest. Menariknya, ide menamai festival itu dari tulisan di mal "Titik Kumpul" yang biasa ia lihat.
"Dari situ terpikir kayaknya menarik nih nama Titik Kumpul buat brand pertunjukan kita,"kata Saddam.
Saddam yang mengambil S1 di ITB Bandung ini berkisah, passionnya di bisnis kreatif tidak serta merta datang. Setidaknya, ia pernah menghadirkan penyanyi Tulus, Vierratale, dan Dipha Barus ke Sydney, Australia. Namun begitu, sebagai pelaku industri hiburan, Saddam mengaku masih "hijau".
"Tapi karena passion aku disini, kalaupun ada yang bikin stres atau pusing tetap akan aku jalani dengan penuh keikhlasan dan senang hati,"kata Saddam.
Sebagai Festival Director di Titik Kumpul Fest, beban Saddam pun lumayan berat. Namun jelang pertunjukan digelar, ia bersyukur karena penjualan tiket yang bagus dan banyak sponsor yang membantunya. Saddam sadar, untuk "modal" agar pertunjukan sukses, peran sponsor dan uang tiket juga penting.
"Meski untuk kerjasama tidak selalu dalam bentuk uang ya? Misalnya Titik Kumpul festival mengangkat wastra nusantara sebagai ciri khasnya. Nah, kita kerjasama dengan sebuah sanggar di Jakarta,"katanya.
Nantinya semua artis pengisi dan panitia akan mengenakan kain nusantara sebagai ciri khas.Termasuk bakal ada closing ceremony sebagai keunikan festival ini.
Sebagai proyek perdana, Saddam mengaku banyak kendala dihadapinya. Selain dari sisi pengalaman pribadi dan jam terbang mengurusi festival musik yang belum tinggi, dari sisi eksternal juga banyak.Tapi itu semakin membuatnya termotivasi dan banyak belajar.
"Misalnya bagaimana meyakinkan stakeholder supaya mereka yakin festival bakal jalan. Dari sisi internal kita rekrut mereka yang punya pengalaman tinggi didunia festival musik. Jadi itu bukti kalau festival ini bisa tetap berjalan,"ujar Saddam.
Gelaran Tiap Tahun
Memang di awal awal ia belajar mengatur pagelaran, Saddam memilih teman teman dekatnya untuk membantu berdasar kepercayaan. Namun setelah lebih serius lagi menekuni bidang ini, ia merekrut orang secara profesional. Saddam mewawancara, cek CV dan lain lain.
Positifnya, ia banyak terbantu dari sisi para artis yang akan tampil. Karena biasanya mereka memberi gift, entah penampilan ekstra atau yang lainnya. Saddam pun berharap, ajang Titik Kumpul Fest akan jadi agenda tahunan. Ia bermimpi membawa Titik Kumpul Festival di kota kota lain di Indonesia, selain Jakarta.
"Tapi namanya akan tetap titik kumpul festival,"katanya.
Jika gelaran perdana ini sukses, Saddam akan terus bergelut didunia hiburan. Apalagi dari keluarga selalu mendukung apapun pilihannya, selama ia melakukan hal yang positif. Bahkan, Saddam ingin satu saat bisa memboyong artis luar negeri ke Indonesia atau membawa kultur Indonesia keluar negeri untuk dipertunjukan.
Tidak tertarik masuk birokrat seperti sang ayah?
"Wah, enggak. Itu bukan passion aku. Lagi pula aku tidak punya pengalaman juga (sebagai birokrat). Takutnya nanti banyak melakukan kesalahan kesalahan,"pungkas Saddam.
Editor: Ariful Hakim