Oleh Redaksi Ceknricek.com
11/22/2019, 19:41 WIB
Ceknricek.com -- Bambang Soesatyo (Bamsoet) akhirnya membulatkan tekad. Ketua MPR RI itu menegaskan kesiapannya menjalankan amanah dari para kader dan pengurus DPD Partai Golkar provinsi, serta kabupaten/kota untuk maju menjadi kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024, dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang dijadwalkan, 4-6 Desember mendatang.
Penegasan itu disampaikan Bamsoet menjawab pertanyaan wartawan seputar pencalonan dirinya menjadi Ketua Partai Golkar, di Jakarta, Jumat (22/11).
"Didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, serta mempertimbangkan aspirasi, dukungan dan desakan yang sangat kuat. Lebih tepatnya perintah dari organisasi yang telah membesarkan saya seperti Pemuda Pancasila, FKPPI, SOKSI, MKGR 1960 dan aspirasi kader serta pengurus Partai Golkar daerah dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat baik yang memiliki hak suara ataupun tidak, baik vertikal dan horizontal, rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya. Dengan mengucapkan Bismillah, saya siap menjalankan perintah dan menyatakan tetap maju mengikuti kontestasi Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024," katanya.
Foto: Istimewa
Menurut Bamsoet, dengan demikian ia bisa melakukan transformasi dan penyelamatan di tubuh Partai Golkar agar kembali berjaya serta berjuang bersama rakyat. Bamsoet juga menjamin Partai Golkar tetap all out mendukung dan mensukseskan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Ketua MPR Bahas Peningkatan Iklim Bisnis Bersama Dubes Bulgaria
Bamsoet menjelaskan, hari-hari ini Partai Golkar dihadapkan pada masalah dan tantangan yang besar, dimulai dengan menurunnya jumlah suara partai yang berdampak langsung pada penurunan jumlah kursi di DPR. Fakta menunjukan menurunnya jumlah kursi yang signifikan dalam empat periode pemilu terakhir. Partai Golkar terhitung kehilangan lebih dari 43 kursi dari semula 128 kursi pada 2004, menjadi hanya 85 kursi pada Pileg 2019.
Foto: Istimewa
"Ironisnya penambahan jumlah pemilih dan kursi pada DPR RI pada Pemilu 2019 yang seharusnya berdampak positif bagi suara Partai Golkar. Namun yang terjadi justru sebaliknya, Partai Golkar kehilangan lebih dari 1 Juta suara dibandingkan Pemilu sebelumnya," tutur Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu.
Realitas kemerosotan kinerja yang terjadi di Partai Golkar ini, menurut Bamsoet, telah menimbulkan kecemasan dari setiap kader-kader Partai Golkar dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Bahkan, di antara mereka ada yang kecewa dan marah terhadap kondisi Partai Golkar saat ini. Mereka menilai bahwa ada yang salah dengan kepengurusan di Partai Golkar.
"Karena itu, kader Partai Golkar menginginkan pemimpin baru yang mampu menjadikan Partai Golkar menjadi rumah yang teduh dan nyaman bagi semua pihak dan bukan rumah untuk segelintir elite saja. Mereka menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Partai Golkar sebagai Partai Penjuru Bangsa yang bukan hanya bermanfaat untuk kader partai semata melainkan bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia," tandas Bamsoet.
Foto: Istimewa
Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, para kader Partai Golkar juga menginginkan pemimpin baru yang menjadikan Partai Golkar sebagai partai pembela yang lemah. Bukan sebaliknya, membela yang kuat dan berkepentingan.
"Golkar yang didirikan oleh TNI/Polri juga harus kembali ke khittah dan jadi dirinya sebagaimana Golkar didirikan. Sebagai calon pemimpin baru Partai Golkar, saya akan membuka kesempatan yang seluas luasnya kepada keluarga besar TNI/Polri dan untuk semua kader di setiap tingkatan untuk berkompetisi, berkontribusi, dan berkarya bagi kepentingan bangsa. Dan kiranya pencalonan saya ini juga dapat memberikan harapan, bukan hanya untuk semua kader partai, namun juga untuk semua stakeholder yang selama ini sudah berjuang bagi kemajuan Partai Golkar yang kita cintai ini," pungkas Bamsoet.
BACA JUGA: Cek HUKUM, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini