Ketua MPR Bahas Peningkatan Iklim Bisnis Bersama Dubes Bulgaria | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Ketua MPR Bahas Peningkatan Iklim Bisnis Bersama Dubes Bulgaria

Ceknricek.com -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menerima Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia, H.E. Peter Andonov, di ruang kerjanya di Jakarta, Selasa (19/11/19). Dalam pertemuan itu, Bamsoet mendorong perlunya Indonesia meningkatkan pasar perdagangan produk Indonesia hingga ke negara-negara di Eropa Tenggara dan Timur Balkan.

Hal itu diperlukan untuk melengkapi pasar tradisional yang selama ini sudah terjalin baik dengan sejumlah negara, seperti Tiongkok, Amerika, dan Eropa. Dengan perluasan pasar hingga ke Eropa Tenggara dan Timur Balkan, seperti Bulgaria, diharapkan bisa meningkatkan total neraca perdagangan Indonesia yang selama ini masih defisit.

Menurut Bamsoet, di tengah perang dagang Tiongkok - Amerika yang membuat pergolakan ekonomi dunia dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi semua negara dan kawasan melambat, Indonesia tak boleh diam atau meratapi kejadian tersebut.

Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju harus jeli melihat peluang dengan fokus memperluas pasar produk Indonesia hingga ke Eropa Tenggara dan Timur Balkan, seperti Bulgaria. Salah satu strategi yang bisa diimplementasikan adalah program rekonsiliasi nasional di bidang ekonomi dengan membangun iklim usaha yang bersahabat bagi dunia usaha atau bisnis friendly, khususnya dalam sektor perpajakan.

Foto: Istimewa

Baca Juga: Indonesia Dukung Inisiatif Aksi Iklim Berbasis Laut

Di kancah internasional, Bamsoet menilai, Bulgaria merupakan sahabat yang telah menunjukan kepeduliannya terhadap produk CPO/kelapa sawit Indonesia, di tengah derasnya kampanye hitam dari Uni Eropa terhadap CPO Indonesia. Ini menunjukan potensi pasar CPO di Bulgaria terbuka lebar untuk Indonesia, peluang yang tak boleh disia-siakan.

"Di saat negara-negara Uni Eropa melakukan black campaign terhadap produk kelapa sawit, yang notabene merupakan salah satu penopang positif bagi neraca perdagangan Indonesia, Bulgaria justru memberikan penilaian berbeda. Mereka terbuka terhadap produk CPO Indonesia. Saat ini sekitar sepertiga kebutuhan minyak sawit Bulgaria dipenuhi melalui impor dari Indonesia. Potensi dan peluangnya masih terbuka lebar untuk ditingkatkan," katanya.

Foto: Istimewa

Berdasarkan Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia - Bulgaria di tahun 2018 masih berada di tren positif. Yakni sebesar  US$ 497.651 juta, dengan surplus Indonesia mencapai US$360.129 juta. Namun demikian Indonesia tak boleh berpuas diri. 

Selain CPO, Bulgaria sangat tertarik dan membuka pasar bagi produk Indonesia lainnya, seperti kopi, teh dan tuna. Kesempatan ini harus dilihat oleh Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju sebagai peluang ekonomi yang luar biasa. Jangan sampai peluang ekonomi tersebut tak ditindaklanjuti secara cepat, sehingga kesempatan masuknya peluang produk Indonesia justru diambil alih oleh negara-negara lain.

"Bulgaria harus dijadikan sebagai pintu, jika produk Indonesia sudah banyak masuk kesana, tak menutup kemungkinan produk-produk Indonesia bisa masuk ke negara-negara Eropa Tenggara dan Timur Balkan lainnya, seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina, Yunani, Macedonia, Kosovo, dan lainnya," kata Bamsoet. 

BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait