Bamsoet, Pancasila Harus Jadi Dasar Pembentukan Komunitas Masyarakat | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Bamsoet, Pancasila Harus Jadi Dasar Pembentukan Komunitas Masyarakat

Ceknricek.com -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan pada tataran masyarakat, penguatan Pancasila memerlukan institusi yang positif terutama komunitas keluarga sebagai elemen penting, serta kelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai keluarga. Keluarga dan komunitas masyarakat yang sehat perlu dijadikan dasar bagi pembentukan mentalitas yang sejalan dengan Pancasila. 

Pernyataan itu disampaikan Bamsoet saat menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/11). Hadir dalam acara yang berlangsung hingga Minggu (18/11) itu, antara lain, Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Widjiatno Notomihardjo, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan dan Walikota Makassar.

"Lingkungan keluarga dan komunitas masyarakat yang sehat juga dapat memperluas pemahaman dan kepedulian anak sambil belajar tentang nilai dan norma sosial lebih jauh. Dalam hubungan ini, Pancasila harus menjadi dasar nilai bagi pembentukan keluarga dan komunitas masyarakat. Sehingga, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara akan menjadi tangguh dan kuat," ujar Bamsoet.

Baca Juga: Bamsoet: Ancaman Ideologis Terhadap Pancasila Harus Dilawan

Sejalan dengan itu, ia mengajak semua pihak kembali menumbuhkembangkan budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untuk itu, juga perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya keteladanan yang harus diwujudkan dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun informal pada setiap lapisan masyarakat.

Bamsoet menyadari, dalam interaksi sosial keseharian masyarakat, pasti tak terlepas dari potensi konflik. Namun demikian, masalah potensial yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertentangan tersebut, sejatinya bisa diselesaikan secara musyawarah dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya.

"Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk atas dasar suku, budaya, ras, dan agama. Anugerah tersebut patut kita syukuri dengan cara menghargai kemajemukan sebagai kekayaan sekaligus kekuatan bangsa Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, BeritaTerkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait