Ceknricek.com -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akan segera menurunkan tim untuk menangani konflik harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) liar yang memangsa dua ternak sapi milik warga Siak di Riau.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro, setelah mendapat laporan dari warga terkait polsek setempat mengenai penemuan dua bangkai anak sapi yang diduga diserang oleh hewan tersebut.
"Setelah mendapat laporan dari anggota Polsek Minas tentang adanya bangkai anak sapi yang diduga dimakan harimau, tim bergerak ke lokasi untuk memastikan tentang laporan tersebut," katanya Selasa (4/2).
Melansir Antara, menurutnya setelah mendapat laporan, tim segera turun ke lokasi dan berkoordinasi dengan Polsek dan anggota Koramil setempat untuk memeriksa dua bangkai anak sapi dan jejak-jejak kaki harimau tersebut.
Baca Juga: Perlu Observasi, Harimau Sumatera di Muara Enim Ditranslokasi ke Lampung
“Menurut pengamatan dan perbandingan jejak, maka tim menyimpulkan bahwa jejak-jejak tersebut memang jejak harimau," ujarnya.
Lebih lanjut Heru menjelaskan setidaknya ada sekitar empat ekor sapi yang hilang dan saat ini baru ditemukan dua ekor yang menjadi bangkai dan sisanya belum ditemukan.
"Sapi-sapi tersebut dilepas (pemiliknya) atau mencari makan di areal konsesi PT Arara Abadi," tandasnya.
Sekadar informasi, sebelumnya warga Minas dihebohkan dengan pengakuan seorang warga di Kampung Rantau Bertuah yang menyatakan bahwa sapinya diduga dimangsa harimau sumatera pada Selasa (4/2).
Sebanyak empat ekor sapi hilang dalam insiden tersebut. Dua ekor di antaranya yang masih kecil waktu ditemukan hanya tinggal bagian kaki dan kepalanya di lahan konservasi PT Arara Abadi Distrik Tapung, Kampung Rantau Bertuah, Minas.
BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar