Ceknricek.com - “Musik adalah wahyu yang lebih tinggi daripada semua kebijaksanaan dan filsafat”- Ludwig van Beethoven.
Kalimat di atas merupakan quotes dari Beethoven. Nama yang mungkin tidak asing lagi bagi pecinta musik klasik. Seorang komposer dan penggubah lagu era transisi klasik dan romantis yang terkenal dengan karya-karyanya yang fenomenal. Ia meninggal dunia di Wina, 26 Maret 1827, tepat pada tanggal hari ini 192 tahun lalu. Meski hampir dua abad berlalu, karya musiknya tetap masih bergema di ruang-ruang konser, bahkan mengubah lanskap musik dunia modern.
Metode Brutal Sang Ayah
Beethoven lahir pada atau sekitar 17 Desember 1770 di Kota Bonn, Electorate of Cologne, sebuah kerajaan Kekaisaran Romawi Suci. Ayah Beethoven adalah orang yang mendorongnya ke dunia musik. Ia mengajari Beethoven musik dengan cara kaku dan luar biasa brutal yang memengaruhi hidupnya.
Tetangga yang memiliki catatan tentang Beethoven kecil bercerita, apabila pembelajaran musik sedang berlangsung, Beethoven berdiri di atas bangku untuk mencapai kunci nada yang diinginkan ayahnya. Sang ayah tak segan memukuli putranya setiap kali merasa ragu atau salah.

German composer Ludwig Van Beethoven (1770 - 1827) with the Rasowmowsky Quartet, drawn Sumber : timemagazine
Beethoven juga belajar biola dan clavier dengan ayahnya serta mengambil pelajaran tambahan dari pianis di sekitar kota. Terlepas dari atau karena metode kejam ayahnya, Beethoven adalah musisi yang sangat berbakat sejak awal dan menunjukkan imajinasi yang kreatif.
Ayahnya memang berharap anak laki-lakinya akan diakui sebagai anak musikal ajaib seperti Mozart hingga sang ayah membuat sebuah resital publik pertamanya pada 26 Maret 1778. Pada saat itu meski masih berumur 7 tahun, Beethoven bermain musik dengan sangat mengesankan, tapi resitalnya tidak mendapat perhatian dan apresiasi.
Pada 1781, di usia 10 tahun, Beethoven mengundurkan diri dari sekolah untuk belajar musik penuh waktu bersama Christian Gottlob Neefe, organisator yang baru ditunjuk. Neefe memperkenalkan Beethoven kepada Johann Sebastian Bach dan pada usia 12 tahun Beethoven menerbitkan komposisi pertamanya, satu set variasi piano pada sebuah tema oleh seorang komposer klasik yang tidak terkenal bernama Dressler.
Kehilangan Pendengaran
Pada pertengahan 1801, Beethoven mulai kehilangan pendegaran akibat penyakit otosklerosis (penyakit dimana kondisi tulang-tulang di sekitar telinga tengah dan telinga dalam tumbuh berlebihan). Ia mencoba menyembunyikan keputusasaannya saat menyadari mengalami ketulian. Menjelang pergantian abad ke-19, Beethoven berusaha keras untuk merangkai kata-kata yang diucapkan dalam percakapan.

Beethoven Sumber : wikipedia
Fase ini sempat membuat Beethoven depresi. Ia pun mengungkapkannya dalam sebuah surat yang ia tulis pada 1801. Isi surat tersebut sungguh memilukan hati dan ditujukan kepada temannya, Franz Wegeler.
"Saya harus mengakui bahwa saya menjalani kehidupan yang menyedihkan. Selama hampir dua tahun saya tidak lagi melakukan fungsi sosial, hanya karena saya merasa tidak mungkin untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa saya tuli. Jika saya memiliki profesi lain, saya mungkin bisa mengatasi kelemahan saya, tapi dalam profesi saya, ini adalah cacat yang mengerikan," tulisnya dalam surat tersebut, seperti dikutip dari Biography.
Banyak yang mengira Beethoven tidak akan lagi menciptakan musik karena tidak bisa mendengar. Namun karena keyakinan yang kuat, Beethoven berhasil mematahkan pendapat tersebut. Karena justru dari kekurangannya Beethoven membuktikan dirinya masih tetap bisa menciptakan musik yang indah. Dalam masa kesepian, kesendirian dan ketulian itulah ia mencurahkan seluruh kreativitasnya untuk menggubah musik. Dan karya-karya terbesarnya lahir justru pada periode tersebut.
Hidup Membujang
Semasa hidupnya, Beethoven hidup sebatang kara dengan penghasilan kehidupan yang didapatkannya dari tulisan musik hingga konser simfoninya. Beethoven tidak pernah menikah dan hanya ditemani keponakannya, Karl Van Beethoven yang ia besarkan seorang diri.
Mengenai urusan percintaan, sebenarnya Beethoven pernah jatuh hati ke salah seorang perempuan di kalangan kerajaan, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Beethoven pernah menulis sebuah surat yang dikenal dengan immortal beloved. Para peneliti mengira surat tersebut ditujukan kepada kekasih abadinya.
Misteri surat tersebut berusaha dipecahkan lewat film biografi Beethoven yang berjudul Immortal Beloved (1994) untuk mengungkap perempuan dibalik surat tersebut.

Sumber : Attacaquartet
Beethoven juga dikenal dengan kepribadiannya yang tempramental dan keras kepala. Namun dibalik tempramennya, ia memiliki selera humor yang tinggi dan juga penyayang. Hal tersebut dibuktikan dengan keseriusan dirinya untuk mengasuh dan membesarkan seorang diri keponakannya, Karl Van Beethoven yang diangkat menjadi anaknya sendiri.
Dari gaya berpakaian pun, Beethoven cenderung menyukai pakaian yang simple. Rambutnya yang lusuh pernah dikira gelandangan oleh polisi setempat waktu itu. Beethoven sering mengunjungi tempat-tempat yang alami seperti danau, sungai, untuk menyegarkan pikirannya.
Karya-Karya Terkenal
Hal unik lainnya tampak pada kebiasaan Beethoven menyiram air dingin ke kepala sebelum mengarang musik. Kebiasaan ini dinilai ampuh agar dirinya selama menciptakan musik tidak mudah ngantuk dan ide-ide dapat terus mengalir. Beberapa karyanya yang terkenal ialah Symphony No. 3, Symphony No. 5, Piano Concerto No. 5 in B flat Major, Moonlight Sonata, Fur Elise, Symphony No. 9 "Ode to Joy”.
Beethoven memang tipikal musisi yang lambat namun teliti dalam menciptakan karya. Seumur hidupnya sampai meninggal di usia 56, ia hanya memproduksi 65 komposisi dengan beberapa cakupan genre. Hal tersebut berbeda dengan Mozart, musisi yang ia kagumi, yang dalam hidupnya yang pendek (35 tahun) mampu menghasilkan 626 komposisi yang terdiri dari beragam genre.
Meskipun begitu, jejak Beethoven membuat beberapa komposer musik ternama setelah masa peralihan banyak mengadopsi gaya musiknya yang lebih dikenal dengan musik romantik dan kontemporer. Komposer-komposer tersebut seperti Chopin, Tcahikovsky, Strauss, Lizst, Verdi, Mendelsshon, Bizet, Ravel, Barber, Debussy, Rachmaninoff, Stravinsky, Mahler, Satie dan masih banyak lagi hingga sekarang.

Monumen Beethoven. Sumber : Wikipedia
Beethoven telah membuktikan kepada dunia bahwa meskipun dirinya tuli bukanlah sebuah penghalang untuk terus menciptakan musik. Musik telah menjadi bagian dari dirinya dan musik dianggap sebagai suara Tuhan yang oleh sang komposer diterjemahkan dalam bentuk sebuah karya musik.
"Saya tidak pernah berpikir menggubah lagu untuk mendapatkan reputasi dan kehormatan. Apa yang saya ciptakan hanyalah apa yang ada di hati saya. Itulah alasan mengapa saya berkarya."-Ludwig van Beethoven.