Bentuk Koopssusgab, Pemerintah Panik | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day

Bentuk Koopssusgab, Pemerintah Panik

Ceknricek.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengkritisi pengaktifan kembali pasukan elit TNI Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk memberantas tindak pidana terorisme, membuat pelaku teror menjadi senang.

"Ide pengaktifan Koopssusgab itu secara tegas tanpa payung hukum itu blunder, bingungin. Pengaktifan Koopssusgab itu justru membuat pelaku teror makin senang," kata Mardani di restoran Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu dalam diskusi yang bertema " Koopssusgab, RUU AntiTerorisme, Deradikalisasi".

Dia menilai pembentukan Koopssusgab secara tiba-tiba menunjukkan kepanikan pemerintah dalam menangani rentetan aksi teror yang belakangan terjadi.

"Karena sekali teroris melihat kita grabak-grubuk, wah teroris melihat kita panik. Karena tujuan teroris itu menghadirkan teror menakut-nakuti. Nah ini kita terkesan takut. Psikologi orang yang takut dan panik melakukan apa saja," kata Mardani yang saat ini menjadi anggota DPR Komisi II.

Padahal jauh lebih besar daripada itu yaitu modal sosial kita, modal Bhinneka Tunggal Ika, modal NKRI. Dan hidupkan kembali Babinsa, serta Siskamling di masyarakat, katanya.

"Grogi kalau Koopssusgab dihidupkan, tapi kalau Kamtibmas jalan, Babinsa dihidupkan, Kamtibmas TNI dihidupkan, Siskamling jalan gitu. Semua teroris itu adanya di Indonesia. Ada alamatnya, ada tetangganya, ada RT dan RW-nya. Jadi kalau ada apa-apa ya, lapor RT. Sederhana kok," kata Mardani.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan meminta publik jangan menjadikan polemik perihal pembentukan Koopssusgab pada pemberantasan terorisme. “Pembentukan Koopssusgab ini seharusnya diapresiasi, bukan malah dijadikan polemik," katanya pada diskusi "Polemik: Never Ending Terorist" di Cikini, Jakarta, Sabtu.

Menurut Artieria, pembantukan Koopssusgab adalah tim antiteror dari gabungan pasukan elite TNI ini sangat penting dalam membantu Polri memberantas terorisme.

Koopssusgab merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI, yakni Satuan 81 Gultor Kopassus TNI AD, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, dan Satuan Bravo 90 Paskhas TNI AU. Koopssusgab ini pernah ada, tapi kemudian dibubarkan pada 2015.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI dalam rangka memberi rasa aman kepada masyarakat.

"Proses membentuk Komando Pasukan khusus gabungan yang berasal dari Kopasus, Marinir, Paskhas, dalam rangka memberi rasa aman kepada rakyat, tetapi dengan catatan dilakukan dengan situasi di luar kapasitas Polri. Artinya tindakan preventif, lebih penting dibandingkan represif," kata Kepala Negara saat acara buka puasa bersama di Istana Negara Jakarta, Jumat (18/5).

Presiden juga mengungkapkan bahwa tindakan preventif itu bagaimana tidak memberikan ruang kepada lembaga pendidikan, ruang publik, mimbar umum dari ajaran ideologi sesat, yaitu terorisme.

Antara



Berita Terkait