Ceknricek.com -- Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe untuk membicarakan penyelesaian sengketa politik dan perdagangan antara kedua negara. Keduanya mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi lebih lanjut, usai bertemu selama sekitar 11 menit di sela-sela pertemuan KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, Senin (4/11).
"Kedua pemimpin menegaskan kembali prinsip bahwa isu bilateral seharusnya diselesaikan melalui dialog. Presiden Moon menawarkan pembicaraan tingkat tinggi jika diperlukan dan Perdana Menteri Abe mengusulkan penyelesaian melalui semua cara yang ada," kata juru bicara Presiden Korsel, Ko Min-jung dalam pernyataan yang dilansir dari Reuters.
Hubungan kedua negara menjadi panas akhir-akhir ini setelah pengadilan tinggi Korea Selatan pada tahun 2018, memerintahkan sejumlah perusahaan Jepang agar memberikan kompensasi kepada pekerja paksa selama masa perang. Perselisihan ini merembet ke isu perdagangan dan keamanan.
Moon dan Abe tidak menggelar pertemuan selama lebih dari setahun, meski keduanya sempat berjabat tangan pada pertemuan G20 di Jepang Juni ini. Moon bahkan tidak menghadiri penahbisan Kaisar Naruhito dan mengutus Perdana Menteri Lee Nak-yon sebagai pengganti. Meski demikian, Moon dipercaya menitipkan surat untuk Abe guna memperbaiki hubungan bilateral.
Baca Juga: Korsel Sambut Baik Tinjauan Asean Tentang Indo-Pasifik
Dalam pertemuan singkat di Bangkok itu, Abe juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya ibunda dari Moon, Kang Han-ok pada Selasa lalu. Abe pernah mengungkapkan isu pekerja paksa selama masa perang telah diselesaikan oleh pakta 1965, yang menormalisasi hubungan setelah pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945.
Meski kedua negara memiliki luka masa lalu akibat perang. Keduanya saat ini merupakan sekutu dari Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman dari program senjata dan rudal nuklir Korea Utara. Korea Selatan juga mendesak Jepang untuk mencabut langkah-langkah perdagangan yang diberlakukan tahun ini.
Jika Jepang melakukannya, Korea Selatan mengatakan pihaknya akan mencabut keputusan untuk mengakhiri perjanjian pembagian informasi intelijen militer, yang sebelumnya akan terjadi akhir bulan ini. Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo mengatakan kepada sidang parlemen bahwa kesepakatan itu harus dijaga, namun masalah perdagangan juga perlu diselesaikan.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar