Ceknricek.com --Sungguh! mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Begitulah barangkali nasib dan pengalaman seorang perempuan warga Australia bernama Mirabai Nicholson, 35 tahun, yang sempat bukan sekali, bukan dua kali, melainkan sampai tiga kali dijangkiti COVID-19.
Sayang atau suka betul rupanya COVID-19 pada Mirabai, yang sekembalinya dari Jerman sekitar 70 hari silam, mulai merasa kurang enak badan.
“Aku batuk kering yang tidak terlalu parah; aku sesak napas,” katanya kepada Badan Siaran Australia ABC.
Ketika diperiksa ternyata Mirabai positif terjangkit COVID-19. Namun tidak lama kemudian perempuan yang sehari-harinya berkecimpung di bidang pembuatan film itu, menerima sepucuk surat dari Departemen Kesehatan Pemda Negara Bagian New South Wales, yang mengabarinya bahwa akhirnya virus corona baru yang sempat bercokol dalam dirinya telah berhasil diusir atau memang bosan dan meninggalkan tubuhnya.
Sebagaimana diakuinya, “Bukan alang kepalang rasa bahagia yang kurasa, setelah membaca surat tersebut.”
Baca Juga:Imbas Covid-19 Maskapai Boeing PHK 6.770 Pekerja
Untuk pertama kali dalam sekian minggu ia dapat dan boleh keluar rumah, dan ia langsung menuju ke pantai untuk berenang di laut. Ia merasa lelah dan lemah, tetapi tetap gembira. Namun tiga hari kemudian, enam minggu sesudah gejala pertama terlacak pada dirinya, Mirabai kambuh lagi, dan langsung kembali ke rumah sakit.
“Aku kembali merasa sakit yang teramat sangat pada bagian dada dan seakan terkena himpitan,” katanya, sekaligus mengukuhkan diagnosa selama ini bahwa COVID-19 sangat “demen” pada paru manusia.
Kembali Mirabai diuji dan kembali hasil positif terungkap.
“Aku sungguh kecewa,” katanya, karena dua kali terserang COVID-19.
Ia merasa sedih dan sakit pada bagian dada yang belum pernah dialaminya di masa lalu. Sebagaimana dijelaskan oleh Departemen Kesehatan Negara Bagian New South Wales, seseorang pasien yang telah melalui diagnosa, dalam jangka waktu 60 hari masih mungkin terjangkit lagi.
Baca Juga :Ayah Positif Covid-19, Khabib Nurmagomedov Dikabarkan Tolak Jalani Tes Corona
Menurut data yang dikumpulkan oleh Departemen Kesehatan Negara Bagian itu, 95% dari seluruh kasus COVID-19 sembuh dalam waktu enam minggu. Enam puluh delapan hari sesudah infeksi pertama dideritanya, Mirabai Nicholson kembali terserang untuk ketiga kali.
Diakuinya bahwa segala keterangan medis yang diterimanya sejak pertama kali ia terjangkit COVID-19 masih agak samar, karena untuk sementara ini sungguh banyak yang belum diketahui tentang virus yang satu ini.
Jadi, segala rasa sakit yang dideritanya tambah terasa parah karena begitu sedikitnya penjelasan yang dapat diberikan kepadanya oleh para petugas kesehatan.
Memang kasus yang menimpa Mirabai Nicholson ini mungkin saja lain daripada yang lain, namun dapat juga bermakna bahwa hanya karena seseorang sudah sempat sembuh dari serangan COVID-19 tidak berarti itu adalah jaminan dia tidak akan terserang lagi.
Lalu apakah harapan pada herd immunity alias kekebalan kelompok perlu dikaji ulang? Allahu a’lam.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini