Ceknricek -- Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia menunjukkan inflasi sepanjang April 2019 akan mencapai 0,35 persen secara bulanan (mtm) dan 2,74 persen secara tahunan (yoy) dipicu kenaikan harga varietas bawang dan tarif angkutan udara.
"Beberapa bahan makanan seperti bawang merah, bawang putih, cabai, ada kenaikan sedikit di inflasi. Demikian juga di tarif angkutan udara," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (26/4).
Untuk harga beras, survei BI menunjukkan masih terjadi deflasi dalam pergerakan harga. Bank Sentral kini mengawasi pasokan dan distribusi barang, yang mempengaruhi harga barang karena momentum konsumsi tinggi bulan Ramadhan akan segera tiba pada Mei 2019.
"Dengan keterjagaan pasokan bahan itu, Insya Allah bahwa inflasi di bulan Ramadhan tahun ini akan lebih rendah dari tahun lalu. Sehingga akhir tahun ini kita perkirakan inflasinya itu lebih rendah dari 3,5 persen," ujarnya.
Perry mengatakan bahwa hal ini menunjukkan tren positif kepada ekonomi kita. Kalau inflasinya rendah, daya beli masyarakat itu bisa terjaga. Daya beli dan juga penyaluran bantuan sosial itu merupakan dua faktor yang mendorong kenapa konsumsi rumah tangga di triwulan satu itu akan tetep tinggi.
BI menargetkan untuk menjaga inflasi di kisaran 2,5 hingga 4,5 persen pada tahun 2019 ini. Dengan perkembangan hingga April 2019, inflasi akhir tahun diperkirakan BI bisa berada di 3,1 persen (yoy).