Ceknricek.com -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Indonesia sepanjang triwulan III-2019 sebesar Rp205,7 triliun. Angka ini naik 18,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (kuartal III 2018) sebesar Rp173,8 triliun. Sementara jika dibandingkan dengan triwulan II-2019, realisasi investasi pada Juli-September 2019 itu meningkat 2,6 persen dari Rp200,5 triliun.
"Secara kumulatif, total realisasi sepanjang Januari-September 2019 sudah mencapai Rp601,3 triliun atau mencapai 75,9 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2019 sebesar Rp792,0 triliun," kata Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, Kamis (31/10), seperti dilansir Antara.
Adapun realisasi investasi triwulan III-2019 itu mencakup realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp100,7 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp105,0 triliun. Jika dibedah lebih rinci, maka sektor urutannya berdasarkan sektor yaitu sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan berada di lima teratas.
Lima negara asing yang menjadi investor terbesar di tanah air pada triwulan III 2019 ialah Singapura (US$1,9 miliar), Belanda (US1,4 miliar), Tiongkok (US$1 miliar), Jepang (US$0,9 miliar), dan Hong Kong (US$0,4 miliar). Adapun untuk lokasi investasi masih didominasi Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau (Sumatera), dan Jawa Tengah.
Sumber: Antara
Menurut Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia realisasi investasi pada triwulan ketiga 2019 masih on the track sesuai target realisasi investasi sepanjang 2019, yakni Rp792 triliun.
Sekadar informasi, realisasi investasi pada semester I 2019 sendiri mencapai Rp395 triliun. Artinya jika digabung dengan Rp205,7 triliun, Indonesia masih perlu sekitar Rp192 triliun lagi untuk mencapai target investasi 2019.
"Ini total masih di kisaran 75 persen atau 76 persen, masih ada sisa yang Insya Allah akan tercapai walaupun pertumbuhan ekonomi global belum terlalu baik," katanya.
Bahlil mengklaim masuknya investasi ke Indonesia ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Menurut data BKPM, hingga triwulan III 2019, investasi ini sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 212.581 orang dengan rincian 109.475 orang di proyek PMDN dan 103.106 orang di proyek PMA.
“BKPM bertekad untuk bekerja lenih efisien, melalui koordinasi dan kolaborasi yang lebih intens dengan kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah baik dalam pelayanan perizinan maupun untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor,” kata Bahlil.
Jawa Sentris
Jika dibedah berdasarkan daerah investasi, maka investasi selama triwulan III 2019 masih didominasi oleh realisasi di Pulau Jawa. BKPM mencatat selama periode triwulan III 2019, realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp112,1 trilliun, naik 14,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp98,0 trilliun.
Adapun realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp93,6 trilliun atau meningkat 23,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75,8 trilliun. Terkait rincian investasi yang masih didominasi di Pulau Jawa, menteri kelahiran Banda, Maluku Tengah itu mengaku optimistis ke depannya investasi di luar Jawa akan segera menyamai angka realisasi investasi di Pulau Jawa.
Baca Juga: BKPM: Realisasi Investasi DKI Capai Rp54,5 Triliun
"Komposisinya ini tinggal sedikit sekali, ini menunjukkan bahwa prospek investasi di luar Jawa sudah mulai menjanjikan. Investasi di luar Jawa akan semakin kompetitif seiring dengan upaya pemerintah membangun dan mengembangkan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan destinasi Bali Baru,” katanya.
Bahlil meyakini, besarnya prospek investasi di luar Jawa akan didukung dengan masifnya pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintahan Jokowi-JK pada lima tahun terakhir. Dengan berkembangnya infrastruktur di daerah, titik-titik pertumbuhan ekonomi diharapkan akan tersebar dan mendorong geliat pemerataan kesejahteraan rakyat.
"Penyebaran investasi yang merata tentunya berimbas positif pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan perekonomian daerah," jelas Bahlil.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar