BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Bagian Selatan Jateng-Jabar | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ilustrasi seorang perempuan sedang berjalan ditengah hujan di kawasan Jakarta Pusat, Foto: Ashar/Ceknricek.com

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Bagian Selatan Jateng-Jabar

Ceknricek.com -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bagian selatan untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem pada 29-31 Januari 2021.

“Tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo dan perairan selatan Yogyakarta," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Klimatologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, di Cilacap, Jumat (29/1/21).

Dia mengatakan peringatan dini cuaca ekstrem tersebut dikeluarkan berdasarkan pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan  yang umumnya bergerak dari barat-utara dengan kecepatan berkisar 5-30 knot dan mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang laut khususnya selatan Jabar, Jateng dan DIY yang diprakirakan hingga beberapa hari ke depan.

Sementara tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi, kata dia juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

“Terkait dengan hal itu, saya meminta nelayan dan semua pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk tetap memperhatikan informasi prakiraan tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG sebelum berangkat melaut, khususnya yang berkaitan dengan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” ucap Teguh.

Nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil juga diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter. Selain itu, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kapal feri pun diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau pesiar, diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

"Kami juga mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai, khususnya kawasan pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas agar tidak berenang atau mandi di tempat itu karena gelombang tinggi dapat sewaktu-waktu terjadi," kata Teguh.

Baca juga: Hujan Disertai Longsoran Sebabkan Banjir Bandang di Kabupaten Bogor

Baca juga: Hujan Lebat Sebabkan Banjir di Kabupaten Pidie



Berita Terkait