BPCB Segera Lakukan Ekskavasi Temuan Batuan Candi di Kawasan Dieng | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Antara

BPCB Segera Lakukan Ekskavasi Temuan Batuan Candi di Kawasan Dieng

Ceknricek.com -- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah akan segera melakukan ekskavasi terhadap temuan batuan yang diduga bangunan candi di lahan kentang milik warga Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. 

"Rencananya nanti kita usahakan bisa secepatnya kita lakukan ekskavasi untuk mengetahui lebih lanjut struktur-struktur batuan tersebut," kata Ketua Unit Candi Dieng BPCB Jateng Eri Budiarto seperti dikutip Antara, Rabu (22/1). 

Eri mengungkap pihaknya telah datang ke lokasi penemuan batuan tersebut di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Dari hasil pengecekan, Selasa (21/1), batuan yang ditemukan di lahan kentang milik Alif Faozi tersebut diduga sebagai struktur batuan candi.  

BPCB Segera Lakukan Ekskavasi Temuan Batuan Candi di Kawasan Dieng
Sumber: Istimewa

"Kalau dilihat dari temuannya kan ada pondasi batu penampil di sebelah timur. Jadi, kita perkirakan candi itu menghadap ke timur," katanya. 

Akan tetapi, ia mengatakan bahwa temuan batuan di lahan kentang milik Alif Faozi tersebut masih tertata tidak seperti yang sering ditemukan di tempat lainnya. 

"Masih banyak yang di situ, strukturnya masih asli, cuma beberapa bagian kan sudah mengalami transformasi. Bagian batu, tubuh, dan atap mengalami transformasi ke utaranya, mungkin karena longsor. Mungkin juga beberapa bagian sudah diambil penduduk pada zaman yang sudah lama untuk talut-talut tebing dan tegalan," tambahnya. 

Ia mengatakan dari struktur yang tampak, bangunan candi tersebut diperkirakan tidaklah besar dengan perkiraan ukuran 3,5x3,5 meter. Namun, ia memperkirakan usia batuan yang diduga bangunan candi itu sama seperti candi-candi yang ada di Dataran Tinggi Dieng, yakni dibangun sekitar abad VII-VIII Masehi. 

"Batunya lebar-lebar tetapi tidak terlalu tebal. Beda dengan Candi Setyaki yang batunya besar-besar dan tebal, beda lagi ukurannya dengan yang di kompleks Candi Arjuna yang balok batunya berukuran kecil. Temuan baru ini, lebar tapi tipis, model balokan batunya berbeda dengan yang lain," katanya. 

Ekskavasi Secepatnya

Terkait dengan rencana ekskavasi, Eri mengaku belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan karena akan dikoordinasikan lebih dulu dengan pimpinan.  

"Nanti kita koordinasikan dengan pimpinan, kira-kira bisa kapan (ekskavasinya) kita usahakan bisa secepatnya dilakukan ekskavasi untuk mengungkap bagian yang lain," tandasnya. 

Baca Juga: Mengenal Tradisi Potong Rambut "Bocah Bajang", Warisan Leluhur Dieng

Sementara itu, pemilik lahan kentang, Alif Fauzi mengatakan batuan diduga candi tersebut ditemukan oleh pekerja yang sedang menggali tanah untuk membuat septic tank di sekitar Pendopo Budaya Dieng.

"Di atas rumah yang (saya) buat untuk Pendopo Budaya itu akan saya buat rumah-rumah (khas) Dieng. Tentunya saya harus membuat kamar mandi yang dilengkapi dengan septic tank," kata dia yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa.  

Menurut Alif, batuan diduga bangunan candi tersebut ditemukan saat pekerja sedang menggali tanah untuk membuat septic tank ketiga.  

"Kalau yang pertama dan kedua, tidak ada apa-apa. Namun di lokasi ketiga ditemukan batuan tersebut," katanya. Terkait dengan hal itu, dia segera melaporkan temuan batuan tersebut ke BPCB Jateng dan menghentikan penggalian septic tank ketiga.

BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait