BPS: Optimisme Pebisnis Menurun di Kuartal I 2020 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Thomas Rizal/Ceknricek.com

BPS: Optimisme Pebisnis Menurun di Kuartal I 2020

Ceknricek.com -- Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan optimisme pebisnis pada awal tahun ini mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari perkiraan Indeks Tendensi Bisnis Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I 2020 sebesar 102,9, turun dibanding kuartal sebelumnya 104,82.

"Kondisi bisnis pada kuartal I 2020 masih tumbuh, tetapi dengan tingkat optimisme yang lebih rendah dibandingkan kuartal IV 2019," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2019 Meleset dari Target

Penurunan optimisme tersebut terjadi akibat order luar negeri yang diperkirakan menurun. Hal ini terlihat dari nilai indeks sebesar 99,16. BPS mengukur indeks dengan skala 0-200. Adapun nilai indeks di bawah 100 mencerminkan kondisi yang lebih buruk dibandingkan kuartal sebelumnya.

Meski demikian, BPS melihat optimisme terhadap permintaan dari dalam negeri masih cukup baik. Indeks order dalam negeri, harga jual produk, dan order barang input masing-masing sebesar 106,82, 104,46, dan 101,16.

Sumber: BPS

Melemahnya optimisme pebisnis sudah terjadi sejak kuartal IV 2019. BPS mencatat Indeks Tendensi Bisnis pada kuartal tersebut sebesar 104,82, turun dibanding kuartal sebelumnya 105,33.

Jika dibedah, tendensi bisnis terendah pada periode tersebut terjadi pada kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan indeks 97,09. Sementara itu, tingkat optimisme pelaku bisnis tertinggi terjadi pada kategori lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan indeks 115,48.

Meski optimisme pebisnis mengalami penurunan, BPS justru mencatat optimisme konsumen pada kuartal IV 2019 membaik dibanding kuartal sebelumnya. Indeks Tendensi Konsumen naik dari 101,3 menjadi 107,86.

Sumber: BPS

Peningkatan tendensi ekonomi konsumen tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan dan konsumsi rumah tangga, serta tidak berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi.

"Peningkatan tendensi ekonomi konsumen di tingkat regional terjadi di seluruh provinsi, kecuali di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang cenderung stagnan," ucap Suhariyanto.

Ekonomi konsumen triwulan I-2020 juga diperkirakan masih meningkat, meskipun tingkat optimismenya lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya (ITK triwulan I-2020 sebesar 103,23).

BACA JUGA: Cek FASHION & BEAUTY,  Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait