Oleh Redaksi Ceknricek.com
08/29/2019, 19:05 WIB
Ceknricek.com -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN menyetujui perseroan untuk melakukan aksi korporasi akuisisi Perusahaan Modal Ventura (PMV) guna mendukung core business Bank BTN. Persetujuan tersebut menyeruak dari RUPSLB Bank BTN, di Menara BTN Jakarta, Kamis (29/8).
“Kami akan menindaklanjuti persetujuan RUPSLB hari ini tentang akuisisi PMV untuk kemudian kami akan mohonkan persetujuan kepada OJK supaya dapat ditindaklanjuti sebagai langkah strategi bisnis yang akan dilakukan perseroan dalam pengembangan bisnis,” kata Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8) sore.
Selain pembelian saham PMV, dua keputusan lain yang disetujui RUPSLB Bank BTN adalah evaluasi kinerja perseroan sampai semester I-2019, dan pergantian susunan pengurus perusahaan.
Sumber: Bisnis.com
Menurut Chaerul, pengelolaan PMV akan tetap fokus untuk mendukung core business Bank BTN di bidang pembiayaan perumahan dan meningkatkan pendapatan non bunga, sehingga dapat memperkuat pertumbuhan kredit dan laba perseroan.
Baca Juga: BTN Turunkan Target Pertumbuhan Kredit Jadi 15-16 Persen Tahun Ini
Adapun PMV yang dipilih perseroan adalah PT Sarana Papua Ventura (SPV), anak usaha PT Bahana Artha Ventura, yang merupakan anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Pemilihan SPV sekaligus diharapkan menjadi sinergi BUMN yang diamanatkan oleh Kementerian BUMN.
“Bank BTN telah menyiapkan anggaran untuk mengambilalih saham SPV. Dana yang sudah disiapkan tersebut akan digunakan sebagai penyertaan modal dan pengembangan bisnis PMV dalam jumlah sebanyak-banyaknya 90% yang akan dilaksanakan secara bertahap,” kata Chaerul.
Evaluasi Kerja
Agenda lain dalam RUPSLB adalah evaluasi kinerja perseroan Semester I 2019 dan langkah strategis manajemen BTN untuk mengawal kinerja bisnis on track sampai dengan akhir tahun 2019. Termasuk dalam hal ini pelaksanaan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 dan PSAK 73 yang sudah disiapkan secara baik oleh perseroan.
Chaerul memastikan BTN telah siap untuk menerapkan PSAK 71 dan PSAK 73 pada tahun 2020 dengan segala antisipasi yang sudah dilakukan termasuk perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan fokus bisnis yang bertujuan untuk menjaga kinerja bisnis berjalan dengan baik. Oleh karena itu BTN optimis kinerja perseroan sampai dengan akhir tahun 2019 akan tumbuh sesuai dengan RBB.
Menurut Chaerul, ke depan BTN akan mempunyai peluang untuk tumbuh lebih baik. Perseroan telah menyesuaikan sejumlah target bisnis dengan dinamika perekonomian yang terjadi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kebutuhan rumah yang sangat besar adalah peluang yang tidak akan pernah berhenti dan terus membutuhkan inovasi.
“Kami akan tetap memainkan peran sebagai pemain utama yang mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat. BTN telah membuktikan hal tersebut, dan ke depan kita akan bekerja keras untuk dapat berperan lebih besar guna mendukung Program Sejuta Rumah yang menjadi program pemerintah,” tambah Chaerul menjelaskan.
Berdasarkan kinerja BTN Semester I 2019 tercatat Asset tumbuh 16,58% menjadi Rp312,5 Triliun, Kredit dan Pembiayaan tumbuh 18,78% menjadi Rp251,0 Triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp219,8 Triliun atau tumbuh 15,89%. Bisnis perseroan tumbuh selama Semester I Tahun 2019 tercermin dari Pendapatan Bunga yang tumbuh sebesar 19,81% secara year on year dari Rp10,7 Triliun menjadi Rp12,8 triliun.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Perseroan masih berhasil mencetak Laba Bersih sebesar Rp1,31 triliun. Kinerja BTN secara umum berada diatas rata-rata industri. BTN masih mendominasi 39,6% pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dan 92,4 % pangsa pasar pembiayaan perumahan subsidi di Indonesia.
Susunan Direksi
RUPSLB BTN juga memutuskan mengubah susunan pengurus Bank BTN menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama: Suprajarto.
Direktur Commercial Banking: Oni Febriarto Rahardjo.
Direktur Consumer Banking: Budi Satria.
Direktur Compliance: R. Mahelan Prabantarikso.
Direktur Collection, Aset Management: Elisabeth Novie
Direktur Distribution & Network: Dasuki Amsir.
Direktur Strategic & Human Capital: Yossi Istanto.
Direktur IT & Operation: Andi Nirwoto.
Direktur Finance, Treasury & Strategy: Nixon L.P Napitupulu
Susunan Komisaris
Komisaris Utama: Asmawi Syam.
Komisaris: Iman Sugema, Eko Djoeli Heripoerwanto, Marwanto Harjowiryono.
Komisaris Independen: Garuda Wiko, Lucky Fathul Aziz Hadibrata, Kamaruddin Sjam, Arie Coerniadi.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.