Pengacara dari mantan pembawa acara Love Island itu menjelaskan, kliennya meninggal dikarenakan bunuh diri. Kabar tersebut juga telah dibenarkan pihak keluarga.
Sebelum bunuh diri, Caroline Flack tinggal di apartemen bersama Caring Lou Teasdale di malam Valentine. Memang pada saat itu seorang sumber mengatakan Flack dalam keadaan tidak sehat sehingga menghubungi tim medis.
"Tapi dia (Flack) menolak dibawa ke rumah sakit. Ia juga meyakini Lou dan temannya sudah merasa lebih baik," ujar seorang sumber seperti dikutip dari The Sun.
Lou memutuskan tetap bersama Flack di Jumat malam. Sampai pada Sabtu pagi bintang Bo'Selecta itu meminta Lou meninggalkannya karena mengaku sudah lebih baik.
Lou kemudian pergi sebentar ke sebuah toko pada pukul 09.30 waktu setempat. Namun nahas, jasad sang presenter itu ditemukan temannya dalam keadaan tidak bernyawa.
Caroline Louis Flack lahir di Inggris pada 9 November 1979. Pada 2002, ia mulai menarik perhatian masyarakat Inggris saat tampil di sketsa komedi pendek Bo' Selecta. Di 2007, Caroline menjadi presenter di Big Brother's Big Mouth, sebuah program tentang kegiatan orang-orang yang diisolasi di suatu rumah.
Sumber: Istimewa
“Komentar Caroline yang tajam menjadikannnya salah satu presenter terbaik di seri ini,” ujar Rob Leigh, seorang jurnalis Daily Mirror saat mengomentari Caroline.
Pada Mei 2011, Simon Cowell mengumumkan bahwa Caroline akan membawakan seri ke-8 The Xtra Factor bersama Olly Murs. Ia membawakan acara tersebut hingga seri ke-10.
Di tahun 2015, Caroline kembali dengan Olly Murs sebagai presenter. Namun kali ini, mereka membawakan seri ke-12 dari ajang pencarian bakat X The Factor.
Di tahun yang sama, Caroline juga membawakan reality show pencarian jodoh, yakni Love Island dan Love Island: Aftersun. Meski ia tidak melanjutkan kariernya di seri ke-13 The X Factor, Caroline sukses membawakan Love Island hingga 2019.
Baca juga: Diduga Bunuh Diri, Presenter Acara 'Love Island' Ditemukan Meninggal Dunia
Ia kemudian ditangkap oleh kepolisian dengan tuduhan telah melakukan tindak kekerasan terhadap kekasihnya, Lewis Burton. Caroline diduga memukul Burton dengan lampu saat pacarnya itu sedang tidur di kediamannya di London, Inggris. Burton pun menelepon polisi dan meminta pertolongan. Pihak berwajib pun datang dan menurut keterangan mereka, TKP penuh dengan darah.
Caroline membantah dirinya melukai Burton. Beberapa hari setelahnya, Burton mengatakan bahwa Caroline tidak menganiaya dirinya. Namun, kasus hukum tetap berjalan dan keduanya dilarang pengadilan untuk melakukan kontak verbal maupun non verbal.
Seharusnya, Caroline menjalani sidang perdana kasus penganiayaannya pada sang kekasih tanggal 4 Maret mendatang. Namun, Caroline memilih untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini