Cara Baru Merayakan Tahun Baru Imlek di Tengah Pandemi Covid-19 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Cara Baru Merayakan Tahun Baru Imlek di Tengah Pandemi Covid-19

Ceknricek.com -- Perayaan Imek akan jatuh pada 12 Februari 2021. Lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19, umat Konghucu dan masyarakat yang merayakan Imlek kali ini bisa menikmati Tahun Baru China dentam cara-cara yang berbeda dibanding tahun sebelumnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  (menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama  (Menag) Yaqut Cholil Qoumas serta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan imbauan terkait perayaan Imlek 2021.

Melalui keterangan di kantor di Presiden, Jakarta, Kamis (4/2/21), Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau perayaan Imlek kali ini dilakukan dengan cara-cara sederhana tanpa menghilangjkan makna dalam merayakannya.

“Cara-cara baru merayakan Imlek tanpa kehilangan makna dari Imlek sebagai tahun baru, harapan baru, dan keberuntungan baru itu saya rasa tetap bisa kita lakukan dengan mempertahankan budaya Indonesia, khususnya masyarakat Konghucu dan Tionghoa, namun tetap dilakukan dengan protokol kesehatan,” ujar Menkes dikutip dari laman kominfo.

Selama perayaan Imlek, masyarakat di Indonesia diimbau untuk tetap di rumah. Kebiasaan untuk berkumpul dan bersilaturahmi sebagaimana yang biasa dilakukan dalam tiap perayaan diharapkan tetap dilakukan, namun dengan cara-cara kekinian (virtual) sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

“Kita juga bisa mengirimkan angpau dengan cara digital. Sekarang sudah sangat mudah, malah bisa lebih banyak. Kalau amplop merahnya tetap ingin disampaikan, bisa juga lewat kurir instan. Cara baru ini sekaligus bisa menyejahterakan teman-teman kita,” tutur Menkes.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI TANTOWI YAHYA

“Saya yakin perayaan Imlek tahun ini akan tetap meriah, tetap bergembira, tetap memberikan banyak harapan dan keuntungan baru bagi seluruh bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Konghucu dan Tionghoa,”  imbuh Budi Gunadi.

Hal senada juga dikatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut pemerintah sangat memahami makna penting peringatan tahun baru Imlek bagi umat Konghucu. Namun untuk  menekan laju penularan pandemi dia mengajak umat Konghucu untuk dapat merayakannya dalam cara yang sederhana.

“Saya sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh agama Konghucu dan Tionghoa agar dalam pelaksanaan Imlek tahun ini dilaksanakan secara sederhana, melalui virtual, dan saya kira itu juga tidak akan mengurangi makna dari perayaan Imlek ini,” ucapnya.

Menurut Menag, perayaan Imlek kali ini juga dapat dijadikan sebuah momentum untuk melakukan refleksi diri sekaligus turut mendoakan agar bangsa Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi Covid-19.

“Kita semua mengajak terutama kepada umat Konghucu yang akan merayakan ibadah Imlek agar berdoa supaya bangsa Indonesia ini dan umat manusia terbebas dari pandemi Covid-19,” tandas Yaqut.

Baca juga: Makna dan Filosofi Barongsai dalam Perayaan Tahun Baru Imek

Baca juga: Menag Imbau Perayaan Imlek Dilakukan Sederhana dan Virtual



Berita Terkait