Ceknricek.com -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo meminta agar warga terdampak banjir yang mengungsi dipisahkan antara kelompok rentan dengan kelompok usia muda untuk mencegah penularan COVID-19.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat, (11/12/20) Doni mengungkapkan pemisahan pengungsi tersebut penting dilakukan mengingat virus SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19 masih berpotensi terjadi pada kelompok berusia muda dan memiliki mobilitas tinggi kepada kelompok rentan seperti lansia dan pemilik penyakit penyerta atau komorbid.
"Memisahkan antara kelompok yang rentan dengan masyarakat yang secara fisik sehat perlu dilakukan guna mencegah penularan COVID-19," ujar Doni di Banda Aceh.
Kehadiran Kepala BNPB di Bumi Rencong tersebut untuk meninjau banjir di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara pada Kamis (10/12/ 2020).
Doni yang juga menjabat Ketua Satgas COVID-19 itu melanjutkan apabila kemudian terdapat yang terjangkit COVID-19 tanpa gejala dan tidak sengaja menulari para kelompok rentan di pengungsian, maka hal itu dapat menjadi lebih buruk.
Doni Monardo meninjau lokasi banjir dan pengungsi di Aceh (BNPB)
Menurut dia, kelompok yang masuk dalam kategori rentan tersebut meliputi lanjut usia (lansia), kemudian bagi mereka yang mempunyai penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil dan menyusui serta anak balita.
"Itu wajib dipisahkan tidak boleh disatukan dengan kelompok yang usia muda. Demikian juga mereka yang dalam kondisi hamil dan sedang menyusui serta anak balita," tegasnya.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI RANO KARNO
Saat meninjau banjir di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara pada Kamis (10/12/20), Doni turut didampingi Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi Desky, Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto m dan beberapa jajaran lainnya.
Dalam mendukung upaya penanganan darurat jangka pendek itu, Kepala BNPB Doni Monardo juga memberikan bantuan langsung berupa kebutuhan logistik dan peralatan berupa satu unit tenda pengungsi, 5.000 paket swab antigen, 100.000 masker kain, 10.000 masker KF94, 100 lembar matras, 100 lembar selimut.
Bantuan tersebut juga diberikan kepada sejumlah kabupaten/kota yang terdampak banjir seperti Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bener Meriah serta untuk Provinsi Aceh.
Baca juga: Tinjau Penanganan Erupsi Gunung Semeru, Kepala BNPB Serahkan Bantuan 500 Juta
Baca juga: BNPB Minta Pelindung Alami Tsunami di Nusakambangan Dirawat dengan Baik