[Cek Fakta] Benarkah Orang dengan Golongan Darah O Rentan Terinfeksi Virus Korona? Ini Faktanya | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto : Istimewa

[Cek Fakta] Benarkah Orang dengan Golongan Darah O Rentan Terinfeksi Virus Korona? Ini Faktanya

Ceknricek.com--Beredar informasi yang menyebutkan bahwa orang dengan golongan darah O lebih rentan terinfeksi virus Korona tipe baru atau covid-19. Informasi berasal dari situs Selebku.com, melalui artikel berjudul "Orang yang Bergolongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasannya" dimuat pada Rabu 12 Februari 2020.
Informasi itu juga menyebar ke media sosial, terutama Facebook. Akun Koran FB ikut membagikan pranala dari artikel Selebku.com pada Selasa, 13 Februari 2020.

Penelusuran:
Setelah ditelusuri, klaim bahwa orang dengan golongan darah O lebih rentan terinfeksi virus Korona tipe baru atau covid-19 tidak berdasar. Faktanya, ada tiga kategori orang yang rentan terhadap penularan virus Korona, namun orang dengan golongan darah O bukan termasuk di dalamnya.
Mengutip pendapat Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, menjelaskan tiga kelompok orang yang paling rentan tertular virus Korona, pertama, kelompok orang yang kontak dekat (closed contact) misalnya orang yang tinggal berpasangan atau satu rumah dan tenaga medis yang menangani pasien suspek dan positif covid-19.
"Closed contact itu orang yang tinggalnya pasangan, pasangan dari kasus (covid-19) yang konfirmasi. Atau orang yang tinggal satu rumah dengan yang suspek atau punya gejala covid-19. Untuk tenaga medis itu kontak erat. Mereka kan berkali-kali memeriksa pasien. Mengukur tensi, suhu tubuh, dan sebagainya. Ada kontak bersentuhan," jelas Syahrizal.
Kelompok kedua, orang yang masuk kontak sosial. Kontak sosial artinya, orang-orang yang berada dalam satu kelompok sosial. Seperti halnya kasus dua pasien asal Depok, Jawa Barat yang positif virus corona.
"Orang-orang yang berada pada satu klub dansa tersebut harusnya diperiksa dan dipantau juga. Perlu ditelusuri, apakah orang-orang di klub dansa mengalami gejala covid-19 yang mirip flu, demam dan sesak napas," terangnya.
Syahrizal pun mencontohkan, kasus orang yang terinfeksi covid-19 di Korea Selatan. "Satu orang yang terinfeksi corona, lantas bisa menularkan pada seluruh anggota di komunitas gereja. Kontak sosial juga bisa dari anggota pengajian," terangnya.
Kelompok ketiga, kontak area dilihat dari orang-orang yang berada pada satu wilayah yang terkonfirmasi covid-19. Misalnya, area Kelurahan Sukmajaya. Di sana, akan ditelusuri siapa saja yang berada pada wilayah tersebut, dari satpam sampai penjual makanan atau minuman.
"Di wilayah itu, ada tukang sayur dan security. Saya kira bisa ditelusuri, apalagi ada penjaga malam. Yang kasus pasien asal Depok, kalau tidak salah saya baca, ada tetangga yang jenguk sewaktu dia (yang bersangkutan) sakit," lanjut Syahrizal.

Kesimpulan:
Setelah ditelusuri, klaim bahwa orang dengan golongan darah O lebih rentan terinfeksi virus Korona tipe baru atau covid-19 tidak berdasar. Faktanya, ada tiga kategori orang yang rentan terhadap penularan virus Korona, namun orang dengan golongan darah O bukan termasuk di dalamnya.
Informasi tersebut masuk dalam kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait