Oleh Redaksi Ceknricek.com
12/03/2023, 22:45 WIB
Ceknricek.com---Ustazah Oki Setiana Dewi mengikuti program bernama Englis for Ulama, yang diluncurkan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama tiga da'i lain dari Jawa Barat. Oki berada di Inggris sejak 15-25 November 2023. Menurut Oki, selain ke Inggris, program itu juga mengirimkan da'i ke Amerika Serikat dan negara-negara lain yang Berbahasa Inggris.
"Selama 10 hari kami di sana, kami mengunjungi parlemen, mengunjungi penjara, universitas, sekolah, komunitas muslim lainnya untuk menceritakan bagaimana Islam di Indonesia, bagaimana pesantren di Indonesia,"kata Oki.
Oki mengaku mendapat tugas memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang ramah tamah, santun dan toleran ke dunia internasional. Ia juga sempat bertemu dengan salah satu menteri yang mengurusi kebebasan beragama di Inggris.
"Kami juga banyak mengunjungi dialog antar agama, disana berkumpul dari bermacam agama dan berdialog satu sama lain dengan tujuan untuk saling bisa hidup secara rukun dan harmonis,"kata Oki.
Foto: Istimewa
Dari dialog antar umat beragama itu, Oki mengaku belajar banyak hal untuk bisa saling menghormati, menghargai, hidup secara rukun dan damai di satu tempat. Spirit ini yang menurut Oki tidak hanya bermanfaat untuk dirinya.
"Terutama di Inggris karena kita kan sekitar 270 juta jiwa kurang lebih dan umat muslim kita 87%. Indonesia ini adalah negara dengan umat Islam terbanyak di dunia namun kok tidak terdengar (nama) Indonesia di wilayah global,"ujar Oki.
Memahami Dakwah
Oki memaparkan, kalau di Indonesia mayoritas Islam. Sementara di negara luar Islam jadi minoritas. Hingga ia bisa memahami bagaimana bisa berdakwah lebih bijak, dengan cara dakwah yang merangkul, cara dakwah yang mempersatukan.
"Kemarin ada yang menarik ketika kami berbicara di depan menteri yang mengurusi kebebasan beragama. Namanya Fiona Bruce jadi kami sempat sampaikan kepada beliau tentang konsep Indonesia. Kita ada bhinneka tunggal Ika, ada Pancasila dengan persatuan Indonesianya, nah disitu beliau juga takjub bahwa negara seperti Indonesia betul-betul sangat memperhatikan tentang keberagaman tapi tetap bersatu, punya spirit untuk berbeda tetap satu jiwa,"kata Oki.
Foto: Istimewa
Spirit itu ia bawa ke Indonesia untuk dakwah yang mengajak berbagai elemen. Dimana setiap dakwah itu diselipkan bagaimana bisa menjaga persaudaraan. Oki juga berdakwah di kampus, memberikan presentasi, kemudian melihat cara dakwah di penjara seperti apa.
"Kami mengunjungi tidak hanya London tapi juga Manchester, Birmingham, kami juga mengunjungi Oxford dan Cambridge. Dan Alhamdulillah itu menambah pengalaman saya dalam berdakwah supaya lebih bijak dan lebih baik,"terang Oki Setiana Dewi.
Bukan Pertama Kali
Menariknya, program seperti ini bukan pertama kali diikuti Oki. Tahun 2017 silam ia juga dikirim pertukaran dai ke Jerman dan Australia dengan program serupa yaitu dialog antar agama. Kemudian mengunjungi berbagai komunitas keagamaan lainnya.
"Jadi bahagia rasanya bisa mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Inggris. Ini pengalaman untuk saya semoga bisa menjadi dai yang lebih baik ke depannya,"katanya.
Oki berharap tidak hanya Pemprov Jabar yang membuat program ini. Karena sering ia melihat acara internasional utusan dari Indonesia tidak ada. Artinya dai Indonesia belum berkiprah secara internasional. Dengan pengiriman dai seperti ini, komunitas internasional mengenal wajah Islam Indonesia. Wajah Islam yang santun.
Foto: Istimewa
Selain berdakwah, Oki juga mengunjungi mahasiswa-mahasiswa Indonesia. Ini diluar agenda. Ia bertemu dengan teman-teman Komunitas Muslim Indonesia London, mahasiswa di Cambridge dan anak anak Indonesia yang mendapat beasiswa LPDP atau beasiswa lainnya. Mereka belajar di kampus-kampus top di dunia.
"Bagi saya penting yah untuk bertemu dengan mahasiswa karena saya terinspirasi akan spirit belajarnya termasuk saya juga mengunjungi beberapa kampus karena agenda pribadi bahwa saya sangat suka sekali belajar dan suka untuk mengambil short course untuk bisa belajar di kampus kampus itu. Jadi kemarin juga sekalian ngeliat-liat kampus kampus peluang-peluang shortcourse atau pertukaran pelajar tuh saya juga liat itu,"cerita Oki.
Menariknya lagi, ia diajak ke pengajian muslim London- Indonesia. Setelah puluhan tahun orang Islam Indonesia punya masjid sendiri di London. Menurut Oki, geliat untuk belajar Islam sangat luar biasa di kota seperti London.
Foto: Istimewa
Pengalaman lainnya, waktu di Cambridge ada teman-teman dari Inggris yang mengajak orang-orang untuk menuliskan nama-nama orang yang syahid di Palestina. Mereka menulis di kain putih, sebagai bentuk Awarness. Selain itu, mereka juga menemani rombongan Oki keliling kampus. Tak ketinggalan, Oki juga bertemu profesor pertama di Oxford dari Indonesia bernama Professor Afifi.
"Beliau belajar di pondok pesantren di Indonesia juga, beliau pengajar Oxford. Pengajian di sana sangat aktif. Masya Allah itu tempat yang ramah untuk muslim,"pungkas Oki Setiana Dewi.
Editor: Ariful Hakim