Daftar Lima lagu Didi Kempot yang Tersohor di Suriname dan Belanda | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Daftar Lima lagu Didi Kempot yang Tersohor di Suriname dan Belanda

Ceknricek.com -- Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot, salah satu penyanyi campursari meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pagi.

Maestro berjuluk The Godfather of Broken Heart itu pergi dengan meninggalkan segudang karya musik, yang tidak hanya diterima kalangan penyuka campursari melainkan anak muda hingga ke belahan dunia lain.

Meskipun mayoritas berbahasa Jawa, namun lagu yang ditembangkan adik pelawak Mamiek Prakoso itu ramah di telinga penikmatnya di Suriname dan Belanda.

Didi Kempot telah menelurkan 700 judul lagu yang mayoritas mengisahkan kegalauan atau patah hati. Sejak kariernya pada era 1980-an, ia sudah mengemas 23 album studio.

Berikut sejumlah lagu Lord Didi Kempot yang populer di luar negeri, sebagaimana dilansir Antara.

Cidro

Didi Kempot tenar di Suriname dan Belanda, bahkan beberapa kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname. "Cidro" menjadi awal kepopulerannya di negara Amerika Selatan bekas jajahan Belanda itu pada 1993.

Baca juga: Lagu 'Ojo Mudik' Jadi Karya Terakhir Musisi Didi Kempot

"Saya nyanyi ada satu lagu Jawa judulnya 'Cidro'. Di Indonesia kurang terkenal, ternyata ada turis Suriname di Indonesia, domisili di Belanda, lagu itu lalu diputar di radio Amsterdam, lagunya digemari sekali," kata Didi pada Rabu (11/3).

Layang Kangen

Pada 1996, Didi menggarap dan merekam lagu berjudul Layang Kangen di Rotterdam, Belanda. Hal itu dilakukan karena musiknya diterima masyarakat Belanda, setelah kesuksesan lagu Cidro.

Stasiun Balapan

Stasiun Balapan adalah lagu paling berkesan bagi Didi Kempot, sebab tembang itu yang meroketkan namanya di kancah musik nasional.

Lagu itu diciptakan pada akhir 1990-an, setelah ia kembali ke Indonesia usai rekaman di Belanda. Lagu itu juga populer di Suriname dan Belanda.

Kangen Nickerie

Lagu ini diciptakan Didi yang terinspirasi dari suasana di Suriname. Nickerie adalah nama salah satu distrik di Suriname yang berkesan baginya karena sering tampil di negara itu, termasuk di hadapan petinggi negara.

Joget Sikep

Lagu ini diciptakan Didi yang terinspirasi gaya berjoged orang Belanda. Lagu sering ia bawakan saat konser di Belanda maupun Suriname.

Selain lagu-lagu tersebut, tembang-tembang populer Didi Kempot antara lain Pamer Bojo, Sewu Kutho, Parang Tritis, Banyu Langit, Pantai Klayar, Cucak Rowo, dan tentunya Perahu Layar dan Sekonyong-Konyong Koder.

Jauh sebelum populer di Indonesia seperti sekarang ini, Didi Kempot memang lebih dulu terkenal di Suriname dan Belanda. Lagu-lagunya sering diputar di radio dan TV Suriname, seperti Layang Kangen, Sewu Kutho, Stasiun Balapan dan Sri Minggat.

Baca juga: Jenazah Didi Kempot Akan Dimakamkan di Ngawi Jawa Timur

Belasan kali juga penyanyi bernama lengkap Dionisius Prasetyo ini bolak-balik ke Suriname untuk manggung di tengah masyarakat Jawa Suriname yang mencapai 15 persen dari total populasi.

Namun, menurut Soewarto Moestadja, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Suriname pada 2013 lalu, musik Didi tak cuma populer di komunitas Jawa, melainkan orang-orang Suriname yang memang penggemar musik campur sari serta keroncong.

Didi Kempot sempat diganjar penghargaan Lifetime Achievement Award dari Billboard Indonesia Music Awards 2020 pada Rabu, 26 Februari 2020 malam. Penghargaan ini diterima Didi atas dedikasinya bermusik selama bertahun-tahun memperjuangkan musik tradisional.

Bulan Juli 2020 mendatang Didi Kempot berencana mengelar konserAkbr di Stadion Gelora Bung Karno. Namun konser itu urung dilaksanakan setelah sang maestro menghembuskan nafas terakhirnya di RS Kasih Ibu, Solo. Jenazah Didi Kepot akan dimakamakan di Ngawi, Jawa Timur.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait