Ceknricek.com -- Rusia berhasil menggagalkan serangan terorisme, yang menurut laporan bakal dilancarkan di St. Petersburg berkat informasi dari Washington. Atas hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Seperti dilaporkan Reuters, dua warga Rusia diamankan pada 27 Desember lantaran diduga merencanakan serangan selama perayaan Tahun Baru di St.Petersburg. Kremlin mengatakan Putin menyampaikan rasa terima kasih atas petunjuk layanan khusus AS kepada Trump melalui percakapan telepon Minggu (29/12).
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Washington pada Senin (30/12), bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Donald Trump untuk mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan pemerintah AS yang menggagalkan rencana teror.
"Kedua Presiden berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama kontraterorisme antara kedua negara. Presiden juga membahas keadaan hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia dan upaya masa depan untuk mendukung kontrol senjata yang efektif," tulis pernyataan Gedung Putih dilansir dari NY Post.
Sumber: AFP
Hubungan diplomatik antara Washington dan Moskow memang sarat intrik mulai dari Ukraina hingga Suriah dan tuduhan campur tangan Rusia dalam pilpres AS. Namun baik Trump maupun Putin tetap lihai menjaga persahabatan keduanya, sehingga mereka berdua kerap disebut sebagai "Frenemy" (Friend sekaligus Enemy).
Dua tahun lalu pemimpin Rusia itu juga menghubungi Trump untuk mengucapkan terima kasih atas informasi, yang menurut Rusia membantu menggagalkan serangan bom terhadap katedral St.Petersburg. Rusia kerap menjadi sasaran serangan oleh kelompok milisi termasuk ISIS.
Baca Juga: Putin Berharap Bisa Jumpa Trump Pada Mei 2020
Pernyataan Kremlin pada Minggu menyebutkan Putin dan juga Trump sepakat melanjutkan kerja sama bilateral untuk mengatasi terorisme. Awal bulan ini, Trump menjamu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Oval Office.
Putin juga telah mengundang Trump untuk menghadiri perayaan di Rusia pada bulan Mei pada peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Jika Trump mengunjungi Rusia, itu akan menjadi kunjungan pertama Trump ke Rusia sebagai presiden.
"Saya senang apabila bisa pergi jika saya bisa," kata Trump bulan lalu.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.