Oleh Redaksi Ceknricek.com
02/03/2020, 16:19 WIB
Ceknricek.com -- Tokoh Muhammadiyah Prof. M. Din Syamsuddin menilai, kepergian ulama besar dari NU KH. Sholahuddin Wahid alias Gus Sholah ke hadirat Sang Pencipta adalah kehilangan besar bagi umat dan bangsa. "Kepergiannya justru terjadi pada saat umat memerlukannya," ujarnya, Senin (3/2).
Gus Sholah adalah pemimpin sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan kakeknya pendiri NU KH. Hasyim Asyari. Adik kandung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga adalah seorang negarawan, figur nan penuh dengan kearifan dan kebijaksanaan, serta cenderung mempersatukan.
Sumber: PWNU
"Gus Sholah memiliki itu semua," sebut Din. "Beberapa kali beliau mengajak untuk mempertemukan para tokoh Islam guna menyatukan pikiran terhadap masalah-masalah kebangsaan, dan menghadapi gejala pemecahbelahan umat oleh umat sendiri," lanjut Din.
Baca Juga: Gus Sholah dan Kyai Said
Dalam beberapa kesempatan, Din mendengar langsung bagaimana Gus Sholah memiliki keprihatinan terhadap keterpecahan umat dan rendahnya qiyadah merekatkan ukhuwah Islamiyah, baik antar organisasi maupun dalam satu organisasi. "Menurut Almarhum, banyak yang terjebak pada hubbud dunya (pragmatisme dan materialisme)," ucapnya.
Gus Sholah beberapa kali mengajak untuk adanya pertemuan para tokoh, namun belum menjadi kenyataan hingga Almarhum dipanggil pulang ke hadirat Illahi.
"Semoga niat baik itu ada yang meneruskannya dan arwah Almarhum dari balik barzakh ikut berbahagia menyaksikannya. Ya ayyuhan nafsul muthmainnah, irji'i ila rabbiki radhiyatam mardhiyyah," demikian Din Syamsuddin.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar