Oleh Redaksi Ceknricek.com
10/21/2019, 17:32 WIB
Ceknricek.com -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dipastikan bakal kembali menempati posisi menteri untuk lima tahun ke depan. Menteri Perindustrian Kabinet Kerja (2016-2019) itu, Senin (21/10) siang, memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Presiden, Jakarta.
Airlangga mengatakan, ia diajak Presiden Jokowi mendiskusikan mengenai kondisi perekonomian terkait dengan defisit neraca perdagangan. Dalam pembicaraan itu juga dibahas pengembangan kawasan-kawasan ekonomi yang diharapkan bisa mengisi beberapa industri unggulan.
“Bapak Presiden meminta untuk dicarikan produk-produk yang ke depannya bisa untuk menyelesaikan persoalan neraca perdagangan ataupun defisit perdagangan. Salah satunya dari berbagai produk yang bisa menurunkan impor nonmigas,” kata Airlangga kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Jokowi.
Soal impor nonmigas, menurut Airlangga, tentunya terkait dengan substitusi impor dari barang itu sendiri. Jadi bagaimana meningkatkan efisiensi dan peningkatan dari produksi migas, dengan implementasi biofuel termasuk bio 100, juga bagaimana mengembangkan kawasan-kawasan yang bisa menunjang ekspor tekstil, dan sektor-sektor lain.
Baca Juga: Wishnutama dan Erick Thohir Kompak Hadir di Istana
“Kita ingin mendorong success factor di kawasan industri Morowali, misalnya dengan investasi untuk bisa meningkatkan devisa ekspor Morowali, invest 5 miliar ekspornya 5 miliar. Jadi model-model kawasan seperti Morowali itulah yang akan direplikasi,” ungkap Airlangga.
Saat didesak wartawan apakah dirinya akan menjadi Menko Perekonomian pada kabinet 2019-2024, Airlangga Hartarto meminta untuk menunggu hingga Rabu (23/10). Yang jelas, ia menyatakan siap untuk mendukung Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin sampai periode 2024.
Airlangga juga menegaskan, kalaupun kelak menenpati posisi menteri, ia tetap akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. “Insya Allah,” ucapnya.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar