Dipicu Harga Bahan Makanan, Inflasi November 2019 Sebesar 0,14 Persen | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Antara

Dipicu Harga Bahan Makanan, Inflasi November 2019 Sebesar 0,14 Persen

Ceknricek.com -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat besarnya inflasi (kenaikan harga) nasional pada November 2019 senilai 0,14 persen secara bulanan (mtm). Angka ini merupakan kenaikan harga pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, khususnya karena meningkatnya permintaan menjelang liburan akhir tahun.

"Pergerakan indeks harga konsumen (IHK) ini masih sama dengan bulan sebelumnya (Oktober 2019), dimana November 2019 akan naik, dan akan lebih tinggi lagi di bulan Desember 2019 karena ada persiapan Nataru (Natal dan Tahun baru)," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12).

Besarnya inflasi tahun kalender (year to date atau ytd) hingga November 2019 mencapai 2,37 persen, sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (year on year atau yoy) dari November 2018 dan November 2019 mencapai 3 persen.

Dipicu Harga Bahan Makanan, Inflasi November 2019 Sebesar 0,14 Persen
Sumber: www.bps.go.id

“Dari 82 kota IHK, 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30 persen dengan IHK sebesar 140,99 dan terendah terjadi di Malang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 136,92,” ucap Suhariyanto.

BPS mencatat dari 25 kota yang mengalami deflasi atau penurunan harga, nilai deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,06 persen dengan IHK sebesar 146,21. Adapun deflasi terendah terjadi di Batam dan Denpasar masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 137,96 dan 133,54.

Menurut BPS, sepanjang November 2019 hampir seluruh harga kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Hanya kelompok pengeluaran untuk sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami penurunan indeks sebesar 0,07 persen.

Baca Juga: Oktober 2019, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Tipis US$161,3 Juta

Kelompok pengeluaran bahan makanan tercatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,37 persen dengan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,07 persen. Adapun komoditas bahan makanan yang memberikan andil inflasi adalah cabai merah sebesar 0,08 persen, ikan segar dan cabai rawit dengan masing-masing inflasi sebesar 0,02 persen dan cabai hijau sebesar 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran lain yang tercatat mengalami inflasi tinggi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yang mencatatkan inflasi 0,25 persen. Kelompok ini menyumbangkan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,07 persen.

Dipicu Harga Bahan Makanan, Inflasi November 2019 Sebesar 0,14 Persen
Sumber: www.bps.go.id

"Untuk kelompok makanan jadi, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah rokok kretek dan rokok filter masing-masing sebesar 0,01 persen. Sejak beberapa bulan terakhir, rokok di lapangan sudah naik pelan-pelan selama beberapa bulan sebelumnya," kata Suhariyanto menjelaskan.

Sementara kelompok pengeluaran yang tidak memberikan andil terhadap inflasi keseluruhan pada November 2019 adalah sandang, meski mengalami inflasi sebesar 0,03 persen.

BPS juga mencatat, komponen inti pada November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2019 sebesar 2,91 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 3,08 persen.

BACA JUGA: Cek AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait