Oleh Redaksi Ceknricek.com
01/04/2020, 11:47 WIB
Ceknricek.com -- Dua kapal Republik Indonesia (KRI) bergabung dengan tiga KRI yang sudah berada di Natuna. Kelima KRI itu bertugas mengamankan Perairan Natuna, Kepulauan Riau, terkait kapal asing yang dikawal Coast Guard China.
"Hari ini dua KRI dari Jakarta sudah tiba di Natuna," kata Kepala Dispen Lantamal IV/Tanjungpinang, Mayor Marinir Saul Jamlaay kepada Antara, di Tanjungpinang, Sabtu (4/1).
Saul menegaskan kondisi di Natuna saat ini, aman. Seluruh kapal asal China sudah diusir dari Perairan Natuna. Selain KRI, pengamanan juga dilakukan dengan menggunakan pesawat intai maritim. "Kondisi sudah aman, namun perairan di Natuna tetap dikawal ketat," tuturnya.
Sumber: Antara
Saul mengemukakan Lantamal IV/Tanjungpinang memberi bantuan logistik dalam pelaksanaan operasi pengamanan di Natuna. Lanal Ranai terlibat langsung dalam mengamankan Perairan Natuna.
Saul menegaskan permasalahan kapal-kapal asal China yang masuk ke Natuna merupakan atensi negara. Lantamal IV/Tanjungpinang memberi perhatian khusus terhadap permasalahan itu sejak lama.
Tak Perlu Cemas
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI, Yudo Margono, menegaskan agar para nelayan di Natuna tetap melaut. Mereka tidak perlu mencemaskan keberadaan kapal ikan asing dan Coast Guard China karena TNI hadir di laut Natuna.
"Tetap aja melaut, di sini kan ada kapal perang, bisa infokan pada kami," katanya usai memimpin upacara gelar pasukan dalam operasi siaga tempur pengamanan laut Natuna sebagai upaya penegakan kedaulatan negara, Jumat (3/1).
Sumber: RRI
Baca Juga: Pangkogabwilhan I Terbang ke Natuna Kendalikan Operasi Siaga Tempur
Laksamana Yudo justru berharap sebaliknya. Para nelayan sebaiknya menjadi mata dan telinga aparat keamanan, khususnya Angkatan Laut. Ia juga meyakinkan masyarakat dan nelayan untuk terus berkoordinasi dengan TNI maupun Bakamla yang berada di laut Natuna.
Ia kembali ingatkan kepada nelayan Natuna untuk beraktivitas seperti biasa. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) itu berharap, nelayan Natuna bisa mendominasi di area tangkap yang selalu menjadi sengketa pihak asing.
"Saya justru berharap, nelayan kita bisa melaut hingga ZEE sana, karena akan semakin menegaskan ini loh, laut kami, kami berhak menangkap ikan di sini," kata dia. Terkait adanya gangguan, nelayan Indonesia diusir oleh kapal asing, sampai saat ini ia belum ada laporan yang secara resmi masuk ke TNI.
Terus Berkoordinasi
Sebelumnya, Herman, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah menyatakan sebagian nelayan khawatir, karena mereka beranggapan akan ada ancaman di laut.
"Saya memaklumi itu, bisa saja kapal asing dendam sama nelayan kita, namun jangan khawatir, saya terus berkoordinasi dengan aparat kita kok, aman itu," kata dia.
Sumber: Hariannasional
Herman membenarkan berita tentang nelayan yang diusir kapal asing saat sedang memancing. "Nelayan saya kalau di laut tidak berani tidur, jika pun sedang istirahat, mereka harus bergantian, kalau tidak kami bisa ketabrak," kata Herman.
Ia berharap kapal pengawas Indonesia hadir mengawasi nelayan Natuna seperti yang dilakukan kapal negara asing terhadap nelayan mereka. "Iya kalau coast guard mereka melakukan itu, kenapa tidak, kita lakukan hal yang sama agar nelayan kami juga aman melaut," ujarnya.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar