Empat Hari Koma, Petinju Patrick Day yang Kalah KO Meninggal | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Getty Images

Empat Hari Koma, Petinju Patrick Day yang Kalah KO Meninggal

Ceknricek.com -- Petinju kelas super welter asal Amerika Serikat, Patrick Day, meninggal di Chicago, Rabu (16/10) waktu setempat, karena cedera otak yang dideritanya akibat dipukul KO oleh lawannya, Charles Conwell, pada ronde ke-10. Pertandingan yang dilaksanakan di Wintrust Arena, Chicago itu merupakan partai perebut gelar juara domestik USBA.

Pertarungan itu merupakan partai tambahan atau undercard dari pertarungan utama Oleksandr Usyk menghadapi Chazz Witherspoon.

Day yang berusia 27 tahun sempat koma selama empat hari setelah kekalahannya. Meski sudah melakukan operasi otak darurat di Rumah Sakit Northwestern Memoria, para dokter tidak bisa menyelamatkan nyawa petinju yang memiliki rekor 17 kali menang (6 KO), 4 kalah (2 KO) dan 1 imbang itu.

Sumber: worldboxingnews

“Patrick Day meninggal hari ini, 16 Oktober, 2019, setelah menderita cedera otak traumatik akibat pertarungannya pada Sabtu, 12 Oktober di Wintrust Arena di Chicago,” kata Lou DiBella, promotor Day dalam pernyataan tertulis yang dilansir Reuters, Kamis (17/10).

“Saat meninggal, dia dikelilingi oleh keluarga, teman-teman dekat, dan para anggota tim tinju, termasuk mentornya, teman dan pelatih Joe Higgins,” tambah DiBella.

Baca Juga: Petinju Rusia Maxim Dadashev Meninggal Dunia Usai Berlaga di AS

Day ditandu keluar dalam keadaan tak sadarkan diri ke rumah sakit setelah Conwell mendaratkan pukulan-pukulan cepat yang membuatnya terkapar tak sadarkan diri di lantai ring. Sebelum terjun ke dunia profesional pada 2013, Day adalah petinju amatir berprestasi dengan dua gelar juara nasional.

Minta Maaf

Charles Conwell yang mengkanvaskan Day telah mengirimkan permintaan maafnya melalui akun Instagram, Selasa (15/10), sehari sebelum wafatnya Day. Conwell mengaku berencana untuk tidak melanjutkan kariernya di atas ring pasca kejadian mengenaskan itu.

“Saya mengulang rekaman pertandingan dan saya selalu berpikir, apa yang sebenarnya jika ini tidak pernah terjadi dan kenapa ini menimpamu. Saya tidak bisa berhenti berpikir. Saya banyak berdoa untukmu dan menitikkan air mata karena saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan keluarga dan teman-temanku,” kata Conwell seperti dilansir dari Daily Mail.

Sumber: Reuters

“Saya telah pergi kemana-mana dan saya hanya mendengar hal baik tentangmu. Saya berpikir tentang berhenti bertinju, namun saya tahu itu bukan hal yang kau inginkan,” tambah Conwell.

Sebelum terjatuh di ronde 10, pada ronde 8 Conwell juga sudah memukul jatuh Day. Pukulan “maut” yang dilontarkan Conwell berasal dari hook kirinya ke arah wajah Day, yang diawali dengan dua kali hook kanan yang terkena bagian telinga kiri Day.

Sumber: Getty Images

Pelatih Day, Joe Higgins telah membalas postingan Conwell. Ia meminta agar Conwell yang masih berusia 21 tahun untuk terus melanjutkan kariernya.

“Dia mau Anda untuk terus melanjutkan kariernya. Saya mengandalkanmu untuk meraih mimpimu, mimpi yang sama yang dimiliknya (Day). Saya juga terganggu dan merasa bertanggung jawab, tapi menyadari bahwa tidak ada yang bisa disalahkan. Tetaplah kuat dan tolong jangan berpikir kami menyalahkanmu,” kata Higgins.

Kematian Day terjadi setelah kematian petinju Argentina, Hugo Santilla yang berusia 23 tahun, meninggal akibat cedera pada duel Juli lalu. Dua hari sebelum Santilla, petinju asal Rusia, Maxim Dadashev juga wafat akibat cedera. 

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait