Empat KEK Tambahan Dirampungkan di Tahun 2019 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Antaranews.com

Empat KEK Tambahan Dirampungkan di Tahun 2019

Ceknricek.com -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN). Tak heran jika pembangunannya terus digeber agar bisa sesuai target. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah optimistis bisa merampungkan 4 KEK tambahan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Dengan tambahan 4 KEK ini, maka total akan ada 17 kawasan, sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMN.

"Kalau 17 sudah pasti tercapai, mudah-mudahan ada tambahannya nanti," kata Darmin di Jakarta, Kamis (10/10), seperti dilansir Antara. Empat KEK yang akan rampung sampai akhir Desember nanti adalah KEK Kendal di Jawa Tengah, KEK Likupang di Sulawesi Utara, KEK Nongsa Digital Park di Batam, dan KEK MRO (Maintenance, Repair and Overhaul) untuk pesawat di Batam. Keempatnya kini tengah dalam proses penetapan.

Saat ini sendiri, sudah ada 13 KEK yang sudah diresmikan pada Oktober ini. Sebanyak 13 KEK yang sudah diresmikan antara lain KEK Sei Mangke (Sumatera Utara), KEK Tanjung Lesung (Banten), KEK Palu (Sulawesi Tengah), KEK Bitung (Sulawesi Utara) dan KEK Morotai (Maluku Utara). Ada pula KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur), KEK Mandalika (Nusa Tenggara Barat), KEK Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), KEK Arun Lhokseumawe (Aceh) dan KEK Galang Batang (Kepulauan Riau).


Tanjung Lesung. Sumber: Antaranews.com

Khusus KEK Sorong (Papua) rencananya diresmikan, Jumat (11/10) dan KEK Singhasari (Jawa Timur) baru ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2019. Sementara itu, KEK Tanjung Api-api di Sumatera Selatan yang telah lebih dahulu ditetapkan statusnya sebagai KEK sedang bersiap masuk tahap operasional.

Hingga Oktober ini pula tercatat, komitmen investasi di seluruh KEK yang tersebar di pelosok Tanah Air telah mencapai Rp85,3 triliun. Darmin mengungkapkan, pembangunan KEK yang ditargetkan mencapai 17 kawasan pada akhir 2019 ini salah satu sasaran pengembangan investasi di Indonesia. Dimana dengan hadirnya investasi, diharapkan pusat pertumbuhan baru dapat lahir di daerah. Sebanyak 13 KEK yang sudah ada saat ini pun nyatanya telah mampu menyerap 8.686 tenaga kerja.

Baca Juga: Puan Mundur, Jokowi Tunjuk Darmin Jadi Plt Menko PMK

Tidak berhenti sampai 17 KEK, disebutkannya bahwa pembangunan KEK akan dilanjutkan terus ke depannya. Bahkan saat ini, Dewan Nasional KEK juga sedang mengevaluasi kelayakan tiga wilayah calon KEK baru yaitu Tanjung Gunung (Bangka Belitung), Sungailiat (Bangka Belitung) dan Mandailing Natal (Sumatra Utara). Untuk itu, pemerintah memperpanjang komitmen dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia guna mendorong pengembangan KEK. Komitmen baru tersebut ditandai penandatanganan nota kesepahaman tentang perpanjangan kerja sama pengembangan KEK.

Mandalika. Sumber: Antaranews.com

Nota kesepahaman bertujuan meningkatkan peran serta dunia usaha dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan KEK sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi, dan meningkatkan nilai investasi. Penandatanganan ini dilakukan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution selaku Ketua Dewan Nasional KEK bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, di Jakarta, Kamis (10/10).

"Penting sekali kerja sama dengan Kadin, karena makin banyak KEK-nya, makin penting ada upaya untuk meyakinkan investor. Kadin adalah pengguna juga, jadi dunia usaha dalam dan luar negeri, pasti percaya Kadin daripada pemerintah," katanya.

Dengan nota kesepahaman ini ruang lingkup kerja sama Dewan Nasional KEK dengan Kadin Indonesia dalam upaya peningkatan investasi KEK akan dilakukan melalui serangkaian forum bisnis, road show, dan sosialisasi kepada investor. Terdapat upaya peningkatan kemampuan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK dalam pengelolaan dan pemasaran KEK melalui serangkaian kegiatan pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), studi banding, dan kegiatan lain.

BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait