Enam Panelis Penyusun Pertanyaan Debat Pertama Capres-Cawapres Pemilu 2019 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day

Enam Panelis Penyusun Pertanyaan Debat Pertama Capres-Cawapres Pemilu 2019

Ceknricek.com - Beberapa jam lagi, kegiatan berkaitan politik yang dinanti banyak masyarakat Indonesia akan digelar. Apalagi kalau buka, Debat Pertama pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Pemilu 2019. Debat kedua pasang calon pemimpin bangsa ini akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta pukul 20:00 WIB, Kamis, (17/1).

Akan ada dua moderator yang memandu jalannya debat ini. Pertama, Ira Koesno, seorang presenter berita yang dulu terkenal di acara Liputan 6 SCTV. Ira dikenal kerap melontarkan pertanyaan-pertanyaan tajam pada nara sumbernya. Wanita kelahiran Jakarta, 30 November 1969 itu sebelumnya juga pernah berpengalaman sebagai presenter dalam debat terbuka calon Presiden tahun 2004.

Ira berpasangan dengan Imam Priyono untuk mengawal debat tersebut. Imam Priyono merupakan jurnalis dan presenter di televisi milik pemerintah, TVRI. Imam adalah presenter senior yang pernah mendapatkan Anugerah KPI dalam kategori presenter berita terbaik tahun 2016. 

Debat pertama ini mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. Untuk mendalami tema tersebut, terdapat 6 orang panelis yang terlibat dalam penyusunan pertanyaan debat. Lima di antaranya tampil dalam debat Capres-Cawapres ini.

  1. Prof. Dr. Bagir Manan, SH,, MCL

Prof. Bagir Manan merupakan mantan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia periode 2001-2008. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pers Indonesia tahun 2010-2016. Pria kelahiran Lampung Utara, 6 Oktober 1941 ini juga menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran, Bandung. 

  1. Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D

Prof Hikmahanto Juwana adalah Guru Besar Hukum Internasional di Universitas Indonesia. Gelar Sarjananya diraih di Universitas Indonesia, sementara gelar master didapatnya di Keio University, Jepang. Gelar Ph.D didapatkannya setelah menempuh pendidikan di Univeristy of Nottingham, Inggris, tahun 1997. Pria kelahiran 23 November 1965 ini menjadi profesor termuda di bidang Hukum Internasional sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2004-2008.

  1. Ir. Agus Rahardjo

Lelaki kelahiran Magetan 1956 ini merupakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia periode 2015-2019. Agus Rahardjo adalah insinyur Indonesia pertama yang menjadi pemimpin lembaga penegakan hukum tanpa latar belakang pendidikan tinggi formal hukum. Beliau mendirikan dan mengepalai Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 2010. Dalam debat kali ini, beliau memutuskan untuk tidak datang agar tidak ada kesan dan anggapan KPK berpolitik.

  1. Ahmad Taufan Damanik

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2017-2022 ini akan fokus untuk menyusun pertanyaan bidang HAM. Taufan adalah dosen Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Selain itu, pria asal Medan ini juga menjadi Komisioner pada Komisi Badan Promosi dan Perlindingan Hak Asasi Perempuan dan Anak ASEAN.

  1. Bivitri Susanti

Bivitri Susanti satu-satunya panelis wanita dalam debat pertama Capres-Cawapres kali ini. Perempuan kelahiran 5 Oktober 1974 ini adalah ahli hukum tatan negara dan pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK). Bivitri bersama PSHK mendirikan sekolah hukum Jentera yang diharapkan sebagai roda penggerak perubahan hukum.

  1. Dr. Margarito Kamis

Pria yang lahir di Ternate, Maluku Utara ini merupakan ahli hukum tata negara Indonesia. Pengalamannya perna menjadi Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tahun 2006-2007. Gelar Doktor yang diraih di Universitas Indonesia menjadikannya putra Ternate pertama yang menyandang gelar itu. Margarito mengabdikan dirinya sebagai dosen Ilmu Hukum di Universitas Khairun, Ternate.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengajak masyarakat untuk turut menyaksikan debat pertama Capres-Cawapres 2019 ini.

"Saya mengimbau kepada seluruh pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 untuk menyaksikan debat. Karena ini penting bagi Anda semua, untuk menjadikannya referensi untuk memilih pada 17 April 2019,"
ujar Arief, di kantor KPU Pusat, Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis pada, Kamis (17/1).

Masyarakat dapat menyaksikan jalannya debat melaui siaran langsung di stasiun TVRI, RRI, Kompas TV, dan Rajawali TV (RTV). 

 




Berita Terkait