FAO Siapkan Bantuan Untuk 70 Ribu Petani dan Nelayan Korban Bencana Sulawesi Tengah | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

FAO Siapkan Bantuan Untuk 70 Ribu Petani dan Nelayan Korban Bencana Sulawesi Tengah

Ceknricek.com – Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agriculture Organization/FAO) meluncurkan program pemulihan pascabencana gempa dan tsunami yang menimpa Sulawesi Tengah. FAO akan membantu lebih dari 70.000 petani dan nelayan yang kehilangan mata pencaharian, agar dapat menanam makanan dan menangkap ikan lagi.

Berdasarkan keterangan tertulis FAO, bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah merupakan gempa paling mematikan di Indonesia satu dekade terakhir. Ditambah lagi dengan tsunami dan tanah longsor yang merusak rumah dan tanah, begitu banyak jiwa yang hilang dan terpaksa mengungsi.

Situasi itulah yang membuat FAO menjalankan programnya selama 3 bulan ke depan. Mereka menargetkan untuk membantu 50.000 petani dengan benih sayuran, pupuk, dan peralatan seperti sekop dan cangkul. FAO juga berusaha memberikan bantuan kepada 20.000 nelayan berupa peralatan memancing.

Bantuan akan berfokus pada wilayah yang dianggap mendapat keadaan paling berat seperti Donggala, Sigi, Palu, dan Parigi Moutong di Sulawesi Tengah.

“Keluarga-keluarga di Sulawesi Tengah sangat bergantung pada pertanian dan penangkapan ikan. Bagi sebagian besar orang, ini merupakan satu-satunya sumber makanan dan pendapatan. Sekarang, semua telah direnggut dari mereka. Mereka kehilangan hasil panen dan lahan untuk menanam atau mendapat makanan. Seperti peralatan bercocok tanam, benih, dan peralatan menangkap ikan,” papar Stephen Rudgard, perwakilan FAO di Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/11).

Rudgard menambah bahwa FAO ingin membantu masyarakat terdampak gempa agar kehidupan pulih secepat mungkin. 

"Kami tahu bahwa banyak orang di Indonesia telah melalui ini sebelumnya dan tangguh. Tetapi penting bagi FAO untuk mendukung upaya Pemerintah untuk membantu masyarakat Sulawesi Tengah pulih sekarang. Dengan cara ini mereka dapat memulihkan produksi makanan mereka secepat mungkin dan menghindari lebih banyak kelaparan dan penderitaan, "tambah Rudgard.

Sektor pertanian dan perikanan mengalami kerusakan yang parah, tetapi FAO khawatir tingkat kerusakannya lebih lebih tinggi ketika penilaian menyeluruh dilakukan.

Hingga saat ini, diperkirakan hampir 10.000 hektar lahan pertanian rusak, dengan komoditas padi dan tanaman jagung yang paling terpengaruh. Hilangnya produksi sayuran juga diperkirakan sangat tinggi.

Di Kabupaten Sigi, kerusakan pada sistem irigasi utama telah memutus pasokan air ke lebih dari 8.000 hektar lahan pertanian dan kawasan budidaya air. 

Ia juga menyampaikan ada risiko tinggi gagal panen karena tenaga pertanian berkuran, hilangnya persediaan pertanian yang disimpan dan sulitnya mendapatkan benih. Belum lagi permasalah ketersediaan pupuk, peralatan pertanian, dan saluran irigasi. Beberapa fasilitas perikanan dan akuakultur, termasuk lokasi pembenihan ikan, tempat berlabuh, kapal, dan peralatan pancing juga rusak parah bahkan hilang.

Tak hanya itu, FAO juga menyiapkan bantuan berupa uang tunai. Bantuan itu dipersiapkan secara khusus untuk 4.000 ibu hamil dan ibu dengan anak di bawah 5 tahun. FAO ingin memastikan mereka mendapatkan makanan kaya nutrisi untuk mencukupi kebutuhan gizi. 



Berita Terkait