Ceknricek.com -- Setelah ditayangkan di berbagai festival film di seluruh dunia, film "Kucumbu Tubuh Indahku" arahan Garin Nugroho bakal rilis di bioskop di Indonesia, Kamis (18/4).
Film arahan Garin Nugroho ini merupakan film panjang ke-4 yang diproduksi oleh Fourcolours Films. Sebagai sutradara, Garin dikenal dengan karya-karyanya yang lekat dengan seni dan tradisi. Karya-karyanya telah banyak ikut serta dalam festival film.
Melalui "Kucumbu Tubuh Indahku," Garin menceritakan tentang penari lengger bernama Juno. Kehidupan Juno ditampilkan dalam tiga masa sejak dia kecil, remaja, hingga dewasa.
Perjalanan Juno yang berliku ternyata diisi dengan kehidupan sebagai penari lengger dan orang-orang yang mengasihinya. Di sisi lain, dia juga menyaksikan kenyataan-kenyataan hidup yang tragis. Dari situlah Juno menyadari keindahan hidup yang sesungguhnya.
Film ini menceritakan tentang manusia yang menyimpan ingatan, sejarah, dan trauma. Sekaligus juga mengulik kisah seorang penari lengger yang menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh. Inilah yang menjadi inti cerita Kucumbu Tubuh Indahku.
“Pergolakan ingatan tubuh ini yang sangat menantang, cerita hidup dalam tubuh seorang penari lengger dalam isu sosial, politik, budaya itu yang ingin saya visualisasikan dalam film,” ujar Garin.
Menurutnya film ini juga mengangkat tema dari budaya diversity. Apalagi karya seni seperti lengger sangat jarang dibicarakan di masyarakat.
Produser Ifa Isfansyah menuturkan ide cerita film ini sangat menggelitik. “Saya sangat tertarik bekerja sama dengan sutradara yang memiliki visi-visi tersendiri melalui filmnya," ujar Ifa. Apalagi visi Garin dinilainya tidak mudah untuk divisualisasikan.
Film ini terinspirasi dari penari dan koreografer ternama yang kiprahnya telah mendunia bernama Rianto. Dia merupakan penari yang menguasai berbagai jenis tarian dalam gerakan maskulin dan feminin.
Film ini dibintangi oleh Rianto sendiri sebagai Juno dewasa, Muhammad Khan sebagai Juno remaja, dan Raditya Evandra sebagai Juno kecil. Selain itu ada Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, Whani Dharmawan, Endah Laras, dan beberapa nama lain.