Ceknricek.com -- Tingkat hunian di Tower 4 dan Tower 5 Flat Isolasi Mandiri Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang disiapkan pemerintah bagi warga yang tidak memiliki tempat untuk menjalankan isolasi mandiri menurun 151 orang tanpa gejala (OTG) atau sekitar 04,85% dari kapasitas huni sebanyak 3.116 tempat tidur berdasarkan data pada hari Senin 5 Oktober 2020 hingga pukul 06.00 WIB.
Di Tower 4 masih tersedia 941 tempat tidur (60,87%) dan Tower 5 tersedia 519 tempat tidur (33,06%), sehingga total tersedia 1.460 tempat tidur (46,85%) dari kapasitas tampung 3.116 tempat tidur. Sebelumnya total tersedia 1.807 tempat tidur (57,99%) dan sisa 1.309 tempat tidur (42,01%).
Begitu juga di Tower 6 dan Tower 7 RS Darurat COVID-19, letaknya bersebelahan dengan Flat Isolasi Mandiri, juga mengalami penurunan pasien. Terisi 1.806 pasien (62,75%) dari sebelumnya 2.042 pasien (70,95%). Dua Tower itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 2.878 tempat tidur. Sehingga masih tersedia 1.072 tempat tidur (37,25%) dengan perincian 549 tempat tidur di Tower 6 (42,23%) dan sisanya 523 tempat tidur di Tower 7 (33,14%).
Sementara Tower 8 Isolasi Mandiri tersedia 1.324 tempat tidur (85,53%). Tower baru yang pengelolaannya di bawah Kementerian Kesehatan ini menampung 224 pasien (14,47%) dari kapasitas tampung 1.548 tempat tidur.
Sedangkan untuk Tower 9 Karantina Mandiri Pekerja Migran Indonesia terisi 1.385 tempat tidur dari kapasitas tampung 2.619 tempat tidur atau (52,88%). Sehingga masih tersedia 1.234 tempat tidur (47,12%).
Adapun tiga Hotel Isolasi Mandiri di DKI Jakarta yang disiapkan bagi warga yang tidak memiliki fasilitas untuk menjalankan isolasi mandiri terisi 422 pasien OTG (59,77%). Tiga hotel yang tersebar di Jakarta ini memiliki kapasitas tampung 706 pasien. Rinciannya U Stay Hotel terisi 139 pasien (72,22%), Ibis Style Mangga Dua terisi 162 pasien (48,21%), dan Ibis Hotel Senen terisi 121 pasien (63,68%) yang tercatat hingga pagi ini.
Mengenai opsi pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini pemerintah sedang dalam tahap pengembangan vaksin dan bekerjasama dengan berbagai negara.
Ada dua opsi pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia, yakni vaksin Merah Putih dan pengembangan kerjasama internasional dengan negara Uni Emirat Arab.
Vaksin Merah Putih sedang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Opsi kedua atau kerjasama internasional sedang dikerjakan Sinopharm dengan Kimia Farma bersama Grup 42 dari Uni Emirat Arab.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan menghindari keluar rumah jika tidak diperlukan, selalu #PakaiMasker, #JagaJarak dan menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Positif COVID-19, Ratusan Mahasiswa PTIQ Dibawa ke Wisma Atlet
Baca juga: Pemkab Bekasi Siapkan Tiga Hotel Untuk Isolasi Pasien Covid-19