Format Baru Piala Dunia Klub Antarklub Dikritik Presiden La Liga | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: FIFA.com

Format Baru Piala Dunia Klub Antarklub Dikritik Presiden La Liga

Ceknricek.com -- FIFA memutuskan untuk merubah format Piala Dunia Antarklub. Jika selama ini ajang tahunan itu hanya diikuti oleh tujuh klub dunia yang mewakili setiap benua, maka mulai 2021 Piala Dunia Antarklub akan berlangsung setiap empat tahun sekali yang diikuti 24 klub.

Rencananya, Piala Dunia Antarklub akan diikuti delapan tim dari Eropa, satu dari tuan rumah, satu dari Oceania dan masing-masing tiga dari konfederasi benua lainnya. Untuk edisi 2021 sendiri, FIFA telah menunjuk China sebagai tuan rumah edisi perdana format baru Piala Dunia Antarklub.

Baca Juga: Gol Tunggal Firmino Bawa Liverpool Rengkuh Gelar Juara Dunia Perdana

Perubahan format baru ini ternyata mendapat kritikan. Salah satunya adalah Presiden La Liga, Javier Tebas. Dirinya mengatakan format Piala Dunia Klub Antarklub yang diubah dan diperluas pada 2021 bisa memicu dampak buruk dan merusak terhadap ekosistem liga-liga domestik.

"Kami memiliki keseimbangan, ekosistem antara berbagai liga di Eropa dan benua lain. Saat ini kami kedatangan penyusup yang dapat mengganggu keseimbangan itu," kata Tebas di London dalam acara peluncuran saluran televisi La Liga, Selasa (21/1) seperti dikutip The Guardian.

Sumber: Ballesteros/EPA

Tebas menilai ada unsur komersial dibalik keputusan ini. Bahkan dirinya menilai FIFA akan merubah kembali format Piala Dunia Antarklub menjadi dua tahunan.

"FIFA seharusnya menjadi badan pengatur. Namun, mereka malah menggeser dari mengatur kalender (kompetisi) dan mengatur Piala Dunia menjadi berbicara soal Piala Dunia Antarklub setiap dua tahun. Itu akan mengubah status quo. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," ucapnya

FIFA sendiri hingga saat ini masih belum mengumumkan berapa banyak uang yang akan dihasilkan dari format baru itu. Meski demikian, Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan kompetisi tersebut sudah menerima sembilan penawaran untuk hak komersialnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Yakinkan FIFA Indonesia Siap Sukseskan Piala Dunia U-20

Tebas menilai FIFA belum mempertimbangkan dampak terhadap keseimbangan kompetitif di liga nasional. Tebas mendesak badan sepak bola Eropa UEFA untuk bekerja bersama dalam mendistribusikan kembali sumber daya mereka yang sangat besar demi kebaikan olahraga ini.

"FIFA sudah berbicara soal distribusi pemasukan, tetapi mereka belum membahas dampaknya di berbagai negara. Keputusan ini bisa berbahaya bagi sekelompok kecil klub elite yang semakin kaya," ucapnya.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait